"Nih, coba ukur."
Jean menatap telapak tangan Ririn dengan ekspresi kebingungan. "G-gak ada yang bisa diukur, orang sisa serbuk begitu. Ronde pertama, pemenangnya tim Kak Aldy sama Kak Ririn."
"Yeay! Kita menang!" ucap Ririn girang yang lalu memeluk tubuh Aldy dengan erat.
Mereka semua terdiam melihat sikap yang ditunjukkan oleh Ririn.
Dan saat Ririn memeluk tubuh Aldy, Aldy pun berbisik pada telinga Ririn. "Kali ini lo gue biarin. Selanjutnya, jangan pernah berani ngelewati batas begitu."
Ririn yang mendengar hal itu menelan ludahnya sendiri. Ia menarik kembali tubuhnya dan tersenyum kepada Aldy.
Ririn merasa, wajar jika Aldy marah karena ia menciumnya secara tiba-tiba. Tapi ia tak peduli, karena ia berhasil melakukan keinginannya, yaitu mencium bibir Aldy.
"Oke, oke. Sekarang, babak kedua."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com