Aku terdiam lama sekali dan berpikir sebelum bicara, "Tadi Om Chandra bilang Faza sama Astro emang udah dijodohin dari sebelum kita ketemu. Faza pikir Opa baru mulai jodohin kita waktu kita ketemu di toko kain. Yang mana yang bener?"
Opa tersenyum, "Chandra benar."
Aku menyandarkan punggung pada punggung kursi dan memejamkan mata. Elusan jari Astro di jariku membuatku masih menyadari aku tak boleh bersikap seperti ini, tapi kepalaku terasa berat sekali.
Seingatku, Ibu pernah berkata padaku bahwa Astro terlihat seperti menyukaiku saat kami bertemu di toko kain bertahun lalu. Opa dan Kakek juga mengakui bahwa kami memang dijodohkan setelah aku bertemu Astro.
Aku tahu aku tak seharusnya memikirkan apapun tentang hal ini lagi karena aku pernah mengalami keraguan karena pertanyaan yang sama yang mengantarkanku pada Nino. Dia lah yang membuatku menyadari tak ada kebetulan yang terjadi di dunia ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com