"Diem dulu, Faza." ujar Denada yang sedang menata rambutku di atas cidomo.
"Lagian kamu ngapain sih repot banget di cidomo nata rambut? Kan jadi ga bisa diem."
"Maksudku kepala kamu jangan noleh kanan kiri gitu."
Aku tersenyum lebar yang tak mungkin dilihat oleh Denada karena dia membelakangiku. Entah kenapa suasana hatiku baik sekali setelah bangun tidur di hammock. Mungkin aku akan membeli satu hammock jika suatu hari nanti merasa kesulitan untuk tidur. Tidur di hammock terasa lebih menyenangkan, seperti sedang diayun. Terlebih, karena suasana di pantai terasa lebih tenang dan nyaman.
Denada mengajakku menumpang mandi dan memaksaku memakai gaun maroon yang dia belikan untukku. Aku memakai scarf panjang untuk menutupi punggung yang setengah terbuka dan belahan dada berbentuk V yang terlalu rendah. Denada sempat memprotesnya, tapi dia menyerah karena aku berkata aku terlalu malu jika tubuhku terlalu terekspos seperti itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com