Uap teh yang baru disemburkan Mu Chen membasahi kulit indah Bai Susu hingga membuat tubuh gadis itu gemetar. Ia merasa malu dengan dirinya sendiri, namun ia hanya bisa menggertakkan giginya dan menelan harga dirinya.
Bai Susu tahu bahwa masa depan orang-orang yang ada di dunia mereka berada di tangan pemuda di hadapannya ini. Asalkan pemuda itu mau mengajari mereka cara mendapatkan kekuatan yang sama dengannya, mereka tidak akan hidup dalam keputusasaan lagi.
Bai Susu berlutut di depan Mu Chen, seperti seekor domba yang menunggu disembelih. Saat cahaya menyinari kulitnya yang indah, ia tampak begitu mempesona.
Mu Chen mengelap teh dari mulutnya lalu mengalihkan pandangannya dari sosok gadis menawan di depannya. Kemudian ia berdeham pelan dan berkata, "Tolong kenakan pakaianmu."
Saat mendengar ucapan Mu Chen, Bai Susu menggertakkan giginya dan berkata dengan suara yang bergetar, "Tolong kabulkanlah permohonanku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com