Keadaan Farah berangsur-angsur mulai membaik, setiap harinya ia hanya di rumah memasak dan sesekali bercengkrama dengan Kenzi, mereka layaknya pasangan pada umumnya, namun sayangnya mereka bukan pasangan yang sesungguhnya.
Seperti halnya malam ini mereka berdua sedang berjalan-jalan keliling kota, untuk menikmati kuliner, hobi mereka ternyata sama.
"Apa kau ingin membuka usaha?" Kenzie mulai membuka obrolan, Farah hanya memandangnya saja ia tak tahu harus menjawab apa.
Sebenarnya ia ingin membuka toko kue namun ia tak memiliki modal, Kenzie sepertinya tau pa yang kini tengah di pikirkan oleh Farah.
"Jika kau mau, aku akan memberikan modal untukmu."
Lagi-lagi Farah hanya diam, dirinya masih menimang nimang tawaran dari Kenzie, ia tak enak hati selalu merepotkannya.
"Kau bisa mengembalikan modal itu jika usahamu maju," ucapnya lagi, ia tahu Farah tak ingin berhutang Budi pada siapapun.
"Jika tak maju," ucap Farah membicarakan hal terburuk dalam bisnisnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com