Waktu tengah malam, tak menyurutkan keduanya untuk memanfaatkan pertemuan dengan berbincang sepuasnya. Setelah Arka selesai dengan makanannya, mereka beralih ke samping rumah dengan menatap indahnya pantulan rembulan yang jatuh membias ke air kolam.
Saling diam untuk beberapa saat, menyesap coklat panas dengan menikmati suasana yang terasa begitu tenang. Namun semua itu berakhir saat tanpa permulaan, Ruben langsung menembak ke inti pembicaraan.
"Tentang adik gue, apa sih yang nggak bisa gue lakuin? Bahkan termasuk kerja sama bisnis dengan keluarga yang lo punya sekarang."
Ah, rupanya tentang balasan atas pertanyaan yang bercocol di pikirannya perkara Ruben yang begitu mudah melenggang memasuki mansion berpenjaan ketat. Tapi, masih membuat Arka bingung. Terlebih seringai Ruben yang membuatnya seketika ngeri.
"Eh?" Dahinya berkerut, sambil komat-kamit berharap kejadian sial tak lagi menimpanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com