'Cara menjadi orang tua yang baik.'
'Siap jadi mama.'
'Tips merawat bayi baru lahir.'
Banyak buku berserakan dengan judul berbeda membuat kepala Reva pening. Dia memang tertarik buat membaca, namun otaknya sangat jongkok kalau moodnya hilang. Reva menutup semua buku, lalu turun dari atas kasur menuju jendela. Cuaca di depan lumayan teduh, tidak ada terik matahari.
'Realistis aja. Kalau dia perduli, anggap kamu ada, sayang, dia pasti mencari. Tapi buktinya? Apa dia ada usaha? Tentu engga. Dia mencari? Engga ada, tuh. Apa lagi yang mau kamu harapin? Senua akan jadi angan-angan. Dia udah dewasa, mana mau mengurus bocah manja.'
Hati Reva tercubit ketika mengingat kata-kata Ayu tadi. Apa iya yang Ibunya katakan benar? Apa iya Sean sudah tidak perduli? Sudah lupa? Tapi ... Sean memang tidak mencari, tak pernah sehari pun Reva lihat pria itu ke sini. Reva menunduk menatap perut buncitnya. Sebentar lagi anaknya lahir, apa dia benar-benar tidak punya Ayah?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com