Suara ketukan pintu rumah nyaring terdengar. Fadil dan kedua istrinya mengintip dari jendela kamar. Seorang lelaki, mengenakan kemeja merah dan celana jins hitam. Rambut side park coklat, sepasang mata biru dan tubuhnya yang atletis berdiri di lantai teras depan rumah.
"Cepatnya!" seru Fadil pada Robi sedang berdiri memandang pintu rumahnya.
"Tentu saja sayang, Robi itu seorang penyihir sepertiku," balas Luna.
"Ya sudah, kita langsung mandi."
"Maksudmu mandi bertiga?" tanya Sarah.
"Iya. Dari pada dia mencium yang enggak-enggak," jawab Fadil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com