Pagi ini aku datang ke kamarnya menawarkan kopi seperti pagi-pagi biasanya, meski sejujurnya baru beberapa jam yang lalu aku keluar dari kamar ini tanpa sepengetahuannya. Dia tampak sedang berpakaian seperti hari-hari biasanya, seolah tidak ada yang terjadi diantara kami semalam. Em . . . maksudku kejadian terakhir dimana dia terlihat jengkel padaku karena aku memaksa keluar.
"Kopi anda Sir."
"Letakan di meja." Katanya dingin dan aku tidak berkata apapun. Aku hanya meletakkan kopi itu dan berniat keluar dari kamarnya sampai dia memanggilku.
"Samantha." Katanya dan aku menghentikan langkahku.
"Ya Sir."
"Jangan lupakan tugasmu." Katanya dan aku tahu yang dia maksud adalah dasi. Aku berjalan menuju laci tempat menyimpan koleksi dasinya dan memilih dasi berwarna hitam untuk kemeja hitam yang dia kenakan.
Dia menatapku saat aku mengalungkan ujung dasi di kerah kemejanya, aku berusaha mengabaikannya dan terus mengikat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com