Begitu tajam Meleonarch memandang sang ayah yang terlihat lebih tertarik dengan benda di tangannya. Yaitu sebuah senapan terakul yang memiliki selongsong peluru lebih lebar dari senapan VOC biasanya, namun larasnya lebih pendek. Sehingga cukup dengan satu tangan saja, sudah dapat menggunakan senjata tersebut.
"Ini, lihatlah Meleonarch~ ... mereka menyebut senjata ini terakul! ... Senapan napas naga"
Aa ... aaa ...
Dorr!! Dorrr!
Beberapa kali sang gubernur menembakan senjatanya pada beberapa orang pribumi yang hendak berlari melewatinya dan merangkak hendak pergi di dekatnya. Bak semua itu hanya perbuatan biasa yang tak terlalu penting, wajah menukik sang gubernur hanya terpana pada senapannya setelah menembakannya. Bahkan setelah darah dari pribumi yang di tembaknya mulai mengalir menuju sepatunya, yang dilakukan sang gubernur jendral itu hanya sedikit melompat terkejut, seakan darah itu begitu kotornya hendak mengenai sepatunya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com