webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Historia
Sin suficientes valoraciones
95 Chs

BAB IX Mahluk Kegelapan Primordial  

"Pito ..."

Pito terbangun dari tidurnya, bersama dengan panggilan yang ia dengar begitu lembut membisik di telinganya.

"Ibu, ayah ... ada apa?"

Perlahan mengusap telapak tangan ibunya, membuatnya nyaman dengan setiap usapan di kepalanya. Sembari ibunya menggelengkan kepala untuk merespon sang anak...

"Tidak nak, tak ada apa-apa ... kau sendiri, apakah kau sudah merasa lebih baik, sayang?"

" ... mmm!, aku baik-baik saja"

Sedikit kecemasan tergambar di raut kedua orang tuanya, kendati jawaban Pito telah sempurna menurutnya. Menoleh pun dirinya, melihat adiknya yang masih tertidur pulas di kasur sebelahnya. Sedangkan matahari telah menembus kamar mereka, menandakan malam telah lewat.

Sejenak pun ia memandang kembali kedua orang tuanya sembari berfikir akan apa yang sebenarnya di khawatirkan kedua orang tuanya tersebut. Kendati ingatannya sebelum ia terbangun terasa begitu buram baginya.

"Apa semalam terjadi sesuatu padaku?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com