Tiga hari telah berlalu, waktunya William untuk pulang ke rumah Dirga. Monica meneleponnya sejak pagi, seolah ia sangat tidak rela William berlama-lama di rumah Mentari. Ichi merengek ingin ikut bersama William, tapi Mentari tidak bisa memberinya izin.
"Ichi mau main sama kakak, Ma. Ichi mau ikut sama papa," rengek Ichi.
"Nanti saja, ya, Sayang. Kakak lagi sakit. Ichi lihat, kan, kemarin? Nanti, kalau kakak sudah sembuh, kakak pasti pulang kesini," bujuk Mentari.
"Ichi maunya sekarang," protes Ichi sambil duduk di lantai. Ia menjejak-jejakkan kakinya.
William meminta Mentari memberinya izin untuk membawa Ichi bertemu dengan Monica. Namun, Tari bersikukuh dengan pendiriannya. Monica sedang membencinya dan ia takut gadis kecil itu memperlakukan Ichi dengan buruk.
"Ya, sudah. Aku pulang dulu," pamit William. Ia mengecup kening Mentari, lalu menggendong Ichi.
"Papa, hiks …. Ichi mau ikut," rengeknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com