Adiyaksa tidak langsung menyetujui keinginan Cintia. Dia masih terus memikirkan fungsi dari datang ke seorang psikolog. Tapi pikiran Adiyaksa yang merasa hubungan keduanya baik-baik saja juga sebenarnya merasa aneh dengan keinginan Cintia. Dia merasa dia baik-baik saja dan tidak ingin juga mengulang masalah yang sama, jadi kenapa harus datang kesana?
"Kenapa?" tanya Adiyaksa singkatnya. Laki-laki itu masih merasa bingung dengan alasan Cintia, tapi masih menahan rasa ingin menolaknya. Terlebih Cintia belum menjelaskan lebih panjang lagi.
Adiyaksa paham bahwa sebelum pernikahan akan selalu ada pertengkaran atau selisih paham, mulai dari hal terkecil hingga hal besar yang bisa membuat pernikahan batal. Maka dari itu Adiyaksa selalu berhati-hati dalam bertindak dan berucap.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com