Jemarinya bertengger di wajah gadis itu beberapa saat lamanya. Kemudian perlahan dia meraba alis gadis itu, seakan sedang menyayangi sesuatu yang tak tega dia tinggalkan. Jari-jarinya menelusuri lekuk kedua alis gadis itu, berulang kali melukisnya. Lalu dia meraba hidung Ji Yi yang mancung, menelusurinya hingga ke bibir gadis itu.
...
Ji Yi terbangun dari mimpinya ketika He Jichen menyentuh alisnya.
Awalnya, dia mengira itu hanyalah mimpi dan ia pun ingin membuka matanya. Akan tetapi, sebelum sempat membuka mata, dia merasa ada jari-jari dingin yang menelusuri kelopak mata, hidung dan bibirnya.
Hatinya bergetar merasakan sentuhan itu dan mendadak ia teringat bahwa itu bukanlah mimpi. Itu adalah kenyataan dan orang yang sedang menyentuhnya adalah He Jichen...
Memikirkan hal itu, dia lalu menyadari bahwa ia tak mengenakan selembar pakaian pun dan tubuhnya menempel erat pada tubuh He Jichen. Dia menyadari bahwa pemuda itu juga telanjang...
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com