Si kecil akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Siapa suruh membuat kakek jadi cemas?
Ketika si kecil tiba di ruang pemeriksaan, kakek Mo juga mengikutinya.
Mo Xu duduk di kursi koridor depan pintu, sementara Jiang Tingxu berdiri bersandar di samping.
"Xiao Jiang Jiang, duduklah."
Jiang Tingxu menatap memberi isyarat kepada Mo Xu.
"Tidak perlu, mereka akan segera keluar."
Mereka melakukan pemeriksaan X-ray untuk melihat apa ada luka di tulang atau bagian dalam lainnya.
Mo Xu kali ini sengaja menggoda, "Xiao Jiang Jiang, aku belum pernah melihatmu begitu tegang sebelumnya. Ada apa ini? Tiba-tiba kamu menemukan hati nuranimu?"
Mereka berdua sudah dekat sejak kecil, jadi mereka sudah terbiasa bicara seperti ini.
Tentu saja Jiang Tingxu tahu bahwa ucapan Mo Xu ini hanya sekedar menggoda tanpa memiliki arti berlebihan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com