Ibnu Saud berdiri memegang bahu nona Ri-eN.
"Nona... Ri-eN... terima kasih...!"
Nona Ri-eN berhenti menangis, tapi ketika menyadari kedua tangan Ibnu sangkut di bahunya
"Lepaskan!" Nona Ri-eN marah.
"Sialan! Ibnu Saud memanfaatkan keadaan!"_
Nona Ri-eN kesal, dia mengangkat sebelah kakinya, menginjak sepatu Ibnu Saud dengan high heels miliknya.
"Auwh!" Ibnu menjerit kaget, dia melompat-lompat kesakitan.
"Nona... Ri-eN....!" Ibnu Saud menjerit perlahan
"Rasakan!" Nona Ri-eN melipat tangan di dada, menatap pria itu tanpa perasaan.
"Nona Rien....kenapa kamu... menginjak...ka ki ku?" Ibnu berkata dengan suara serak. Tak percaya memandang nona Ri-eN, dia kejam!
"Heh!" Nona Ri-eN mencibir...jadi di injak pakai sepatu lebih sakit daripada di tembak!" Nona mendengus, melipat tangan di dada. Menyaksikan Ibnu Saud duduk di lantai yang basah, membuka sepatu dan kaos kaki.
Nona Ri-eN kaget.
Kaki Ibnu Saud biru. Nona Ri-eN menginjak tepat di jempolnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com