Kejadian sebelumnya,_
Nona Riene melakukan panggilan video ke Esther Melody.
Esther Melody terkejut. Tidak mungkin dia menerima panggilan video itu, dia masih di rumah sakit. Tetapi dia tidak mungkin pula menolak panggilan telepon dari Riene.
Riene jarang menelpon kecuali ada yang penting. Esther Melody menutup kameranya.
"Halo!"
"Ri-en!" nyonya Esther bersuara ceria.
"Kak Esther kamu di mana?" Riene penasaran. "Kenapa di tutup kameranya?"
"Oh...maaf! Aku lagi di kamar mandi!" nyonya Esther Melody membuat alasan.
"Oh... sorry!"
"Nggak apa-apa! Ada apa?"
"Kakak...ke sini yuk! Di sini ada Yudisthira dan Raditya!"
"Hah! Kapan mereka datang?"
"Tadi siang!"
"Tiga wanita perusak itu ikut juga, kan?" Suara nyonya Esther Melody terdengar sedih.
"Ya...ada! Mereka ikut juga. Satu batalyon! Makanya, kakak ke sini aja. Ada kami yang membela kakak! Kita hadapi mereka!"
"Tidak. Aku...aku... sudah di kalahkan!'
"Kakak jangan menyerah! Kakak jangan mau kalah!'
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com