webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

186. Ello Si Pemberani

Ello menarik selembar tisu dan menyerahkannya pada Risti. Tangan mereka saling bersentuhan dan Risti jadi tampak seperti yang tersengat listrik. Ia melebarkan matanya dan tersenyum tersipu.

Sungguh Ello tidak bermaksud untuk menyentuh tangan Risti. Ia hanya menyerahkan tisu itu dengan gerakan yang biasa saja, tapi malah berdampak luar biasa pada Risti.

"Uhm …," gumam Risti. Lalu ia terkekeh. "Terima kasih tisunya."

Ia mengambil tisu itu dari tangan Ello dan kemudian menggosok-gosok dadanya yang basah hingga tisu itu hancur. Dengan canggung, Risti membuang bekas tisu itu ke tong sampah.

Percuma saja. Baju Risti tidak akan jadi kering hanya dengan menggunakan tisu. Ello mencabut lagi tisunya dan menyerahkannya pada Risti.

"Tutup dadamu pakai ini," perintah Ello.

"Oh. Kenapa? Kelihatan ya?" Risti terkekeh.

"Iya. Tidak enak kalau sampai ada orang lain yang lihat," ujar Ello tanpa melihat lagi ke arah sana.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com