webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
402 Chs

137. Bulan Madu Yang Indah

Jika tempatnya seindah ini, lama-lama Cielo akan pindah ke Bali saja. Sayangnya, Hotel Poseidon baru ada di Bandung dan Jakarta saja. Hotel Golden Ring jauh lebih menyebar hampir ke seluruh Indonesia.

Sepertinya, sepulangnya dari Bali, Cielo akan berbicara dengan ayahnya untuk membangun Poseidon di Bali juga.

"Kamu suka tempat ini, Ciel?" tanya Ello.

"Ya, aku sangat menyukainya." Cielo mengangguk sambil mengulum senyumnya.

Cielo memperhatikan jejak langkah yang tercetak di atas pasir, di belakang mereka. Ello berjongkok untuk memungut sebuah ranting kayu.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Cielo.

"Aku ingin mengukir nama kita di sini."

Ello menulis GraCielo dengan huruf C yang besar. Setelah itu Ello berdiri tegak. "Sudah selesai."

Cielo mengernyitkan dahinya. "Kenapa kamu hanya menulis namamu sendiri? Mana namaku?"

"Itu kan sudah aku tulis." Ello menunjuk dengan ranting.

"Mana?"

Ello menggarisbawahi kata 'Cielo' dengan ranting itu. "Nah yang itu."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com