Platform penulisan WEBNOVEL-INKSTONE dapat mewujudkan impian kreatif Anda dan menghubungkan Anda dengan pembaca di seluruh dunia dengan kata-kata. Anda juga dapat mengakses https://inkstone.webnovel.com dan buat di PC.
Keluarga yang gemar melakukan kebaikan dan bertindak dermawan akan memberkati keturunan mereka. Berkat satu tindakan kebaikan yang kecil, Karena suratan takdir, ia bertemu seorang kawan yang bersyukur; Beruntung bahwa ibunya, Telah melakukan kebaikan yang tidak terlihat… Pria harus menyelamatkan mereka yang menderita dan membantu yang miskin Siapa yang akan mengira bahwa kebaikan di dunia ini akhirnya akan menjadi jalan yang harus dipilih, ibarat dua cabang di ujung jalan? Awan hujan mengambang di angin Timur saat sulur-sulur baru mulai bermekaran. Walau genderang-genderang perang meraung terlalu keras dan kemegahannya telah sirna, Hamparan rumput hijau membentang seperti karpet di bawah fajar yang merekah. Mari kita tunggu datangnya dedaunan kuning, beberapa buah labu dipanen.
cinta jadi cinta awalnya kita di jodohkan sama kedua orang tua kita bahkan aku tak mengenal siapa yang akan di jodohkan sama aku.
buku ini berisikan ungkapan hati selama penulis di penjara selama 5 bulan 13 hari oleh ketidak - adilan yang di tuangkan kedalam 100 puisi di dalam buku ini.
Dalam hidupku sama sekali tidak tahu apa itu pesantren. Dan memang tidak tahu apa dan bagaimana keadaan dalam pesantren. Namun, Bapak memilih tempat pesantren ini--yang mungkin--untuk mengubah kehidupanku yang sama sekali tidak pernah tahu arti dalan peraturan hidup. Sialnya, dalam pesantren itu bukannya disambut dengan ramah, malah disapa dengan ribuan cacian yang tak aku suka dalam hidup. Sialan! Lelaki bernama Herman ini lagi. Sok-sok-an ceramah! Aku enggak butuh. Yang aku butuh, hanya satu. Pulang! Hari demi hari telah kulewati selama ada di pesantren, dan ternyata, lama kelamaan aku juga betah dan menemukan arti dalam kehidupan. Pak .... Terima kasih.
Petualangan Mahesa Jenar sebagai mantan prajurit Kesultanan Demak dalam upaya mencari pusaka kerajaan, yakni keris Nagasasra dan Sabukinten. Mahesa Jenar dikenal pula sebagai Senapati Rangga Tohjaya. Gelar itu didapatnya saat masih menjabat sebagai salah satu prajurit pilihan di Kerajaan Demak. Mahesa Jenar berasal dari Kadipaten Pandan Arang (Semarang). Dia adalah murid dari Ki Ageng Pengging Sepuh alias Pangeran Handayaningrat, putra dari Prabu Brawijaya kelima. Mahesa Jenar dikenal dengan sikapnya yang jantan dan ksatria. Dia adalah tipikal prajurit yang berjuang tanpa berharap imbalan. Begitu gigihnya dalam perjuangan, Mahesa Jenar sampai kadang melupakan kepentingan pribadinya. Mahesa Jenar menguasai Ilmu Sasra Birawa dari perguruan Pengging dengan baik. Sebelum mendapat bimbingan dari Ki Kebo Kanigara, ilmunya masih belum seberapa, hanya setingkat lebih tinggi dari kesaktian para pendekar level menengah seperti Mantingan, Wirasaba, Jaka Soka atau Lawa Ijo. tapi setelah menggembleng diri dibawah bimbingan Ki Kebo Kanigara, ilmunya meningkat tajam, bahkan jika harus melawan para sesepuh dunia persilatan sekalipun Mahesa Jenar tidak akan kalah, sehingga Mahesa Jenar kemudian disebut sebagai titisan dari Almarhum Pangeran Handayaningrat sendiri. Bahkan oleh sebagian kalangan tua, Mahesa Jenar dipandang lebih hebat dari gurunya tersebut.
Adi adalah Seorang remaja laki laki berumur 22 tahun yang tinggal di Inggris. Meskipun dia adalah warga Negara Inggris, akan tetapi dia sangat mengagumi Negara Indonesia. Rasa kagumnya itu timbul setelah selama satu bulan dia tinggal di Indonesia untuk keperluan penyelesaian tugas akhir kuliahnya, terlebih lagi dulu kakek buyutnya yang bernama Ir.Suryo adalah orang asli Indonesia yang kemudian menetap di Inggris. Karena rasa cinta dan kagumnya kepada Indonesia, Adi memutuskan bahwa dia akan tinggal dan menetap di Indonesia setelah lulus kuliah nanti. Adi mengutarakan keinginan itu kepada kedua orang tuanya. Namun ayahnya menentang keras keinginan Adi, karena suatu hal yang sulit untuk dia jelaskan. Adi kebingungan dengan sikap ayahnya, dan dia pun bertanya kepada ibunya. Ibunya menyuruh Adi untuk menemui neneknya agar dia bisa mengetahui cerita secara keseluruhan tentang masa lalu keluarganya. Ketika Adi berbicara dengan neneknya, beliaupun menceritakan bahwa ternyata alasan Ir.Suryo beserta anak dan istrinya menetap di Inggris adalah untuk mencari perlindungan. Karena Ir. Suryo yang dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan pada saat masa pendudukan jepang, telah difitnah melakukan penghianatan kepada bangsanya sendiri dan juga teman seperjuangannya. Setelah Indonesia merdeka, Ir. Suryo dimasukkan kedalam daftar pencarian orang oleh pemerintah Indonesia pada saat itu untuk dijatuhi hukuman. Karena hal itu dia beserta anak dan istrinya memutuskan untuk tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia dan memilih menjadi warga Negara Inggris. Alasan itulah yang membuat ayah Adi menentang keras keinginannya untuk tinggal dan menetap di Indonesia, karena dia masih belum bisa menerima bahwa Ir. Suryo yang seharusnya menjadi pahlawan justru dicap sebagai seorang penghianat oleh bangsanya sendiri. Setelah lama memikirkan masalahnya, seketika Adi teringat akan cerita sahabatnya yang bernama Vita. Vita pernah bercerita bahwa dia bersama dosen pembimbingnya sedang melakukan penelitian tentang mesin penjelajah waktu yang bisa membawa manusia kembali ke masa lalu. Seketika itu Adi berfikir untuk langsung menemui Vita dan berniat untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lalu menggunakan mesin itu untuk memperbaiki sejarah, agar kakek buyutnya bisa terhindar dari fitnah. Sanggupkah Adi untuk melakukan perjalanan waktu ke masa lalu dan memperbaiki sejarah ?? Mari kita simak alur ceritanya ... !!
Identitasnya yang tidak biasa membuatnya harus menjaga setiap tindakan dan kata yang keluar dari mulutnya. Hingga sebuah peristiwa naas menghampirinya, satu-satunya cara yang terpikir olehnya adalah melepaskan masa lalunya. Namun bertahun-tahun kemudian, sosok itu muncul. Dia yang bersaksi atas peristiwa tersebut tiba-tiba hadir kembali. Lantas mampukah dia melepaskan segalanya? Melupakan masa lalunya dan memulai hidup barunya? Atau terkekang dalam sebuah ilusi dan kegelisahan yang tidak berujung? Lian Hua, "Kau mungkin bukan matahari yang akan menyinari hari ku, namun kau hadir bagaikan setitik bintang di tengah malam-malam suramku." Li Yuan, "Hangat, hanya itu kata yang tepat untuknya."
bagus ceritanya keren [img=coins] ceritanya memberi pencerahan yang baik kalau boleh dibuat cerita serupa untuk yang lain lagi