Ahad pagi, Audia dan Alvin mendapat kunjungan dari Prima dan Sriwedari. Yang tentu saja disambut hangat dan senang hati oleh Audia dan kedua orang tuanya.
"Wah, kunjungan istimewa ini," sambut Ning, saat Sriwedari menyerahkan buah tangan yang mereka bawa. Satu keranjang buah-buahan dan juga kue-kue.
Sriwedari tertawa renyah. "Terima kasih sama Didi, kalau mantuku gak menginap di sini, mungkin lama kita baru berkunjung. Iya, kan, Pa." Sriwedari menoleh kepada suaminya.
"Iya, nih. Maaf, ya, kita baru berkunjung," sambung Prima.
"Gak apa-apa, kita maklumi, kok. Ayo masuk-masuk," Supomo mengisyaratkan dengan tangannya, mengajak besannya untuk masuk.
Ning kemudian memanggil Audia dan Alvin yang masih berada di kamar mereka di lantai dua.
Ning mengetuk pintu kamar Audia. Yang langsung disahuti.
"Didi, ada mama dan papanya Alvin di bawah, mama tunggu, ya."
"Iya, Ma. Nanti kita nyusul ke bawah," jawab Audia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com