webnovel

Chapter 0 Masalah Awal

Coba pikirkan kenapa seorang gadis sepertiku yang tidak mencapai standar kecantikan siapapun malah dengan berani mengajukan diri sebagai SugarBaby hanya karna Uang jajannya di potong?!

IYA BENAR CUMA CHESA ARRABELLE YANG BEGITU !

sampe sahabatnya Milly hampir mau jedukin kepala sahabat ukuran botol yakult nya ke tembok saking gregetnya.

**

" Tolong atuh kamu yah! bodohnya munduran dikit ! " omel Milly pada Chesa yang sedang berbaring di kasur empuk miliknya.

" ya gimana dong?! sumpah Mil, aku tuh ga niat cuma iseng EH MALAH DI ACC SAMA SATU ORANG !!! Kalo visual sih ganteng Mil " kata Chesa seolah ga ada beban.

" GANTENG GUNDULMU ! itu Tetep Sugar daddy Sa, kerjaannya ga cuma nemenin dia makan atau jalan pasti ada sesi Unboxing nya " kata Milly coba buat ga jambak sahabatnya.

chesa cuma bisa tengkurep " tapi Mil, kan aku ga cantik ga memenuhi standar lah kok dia malah acc aku sih ? padahal aku liat yang lain tuh kayak cantik, glowwwiing gitu "

Milly jadi ikutan Mikir " Iya ya ? Mungkin karna kamu beda atau karna kamu kecil jadi buged hidupnya dia pikir ga sebesar mereka yang udah glowing "

Chesa udah pasang muka datar " Shit "

Milly udah ngakak soalnya emang sekonyol itu sahabat botol yakult nya itu.

**

Malemnya abis Mandi Chesa langsung buka laptopnya dan ada notif dari akun twitternya.

" Eh ? Mahesa Dhyankasa ? siapa " gumam Chesa coba buka akun Twitter yang ngefollow dirinya.

" Eh ? CEO StuSuara, Hm.. StuSuara kayak ga asing ya ? Bentar .. GUA DI FOLLOW CEO ANJIM !!!! "

Ting!

ada pesan masuk dari Twitter.

=MahesaDhyankasa

- Besok siang kamu sibuk ? -

Hm? Chesa mikir sampe akhinya dia bales.

- ga punya kesibukan tapi ini siapa kok CEO gituu bisa dm aku -

- kamu Baby Peachy kan? ? -

- OHMYGOD!! Jangan bilang ini Daddy MD ?! -

- besok siang dateng ke Studio saya, saya mau kenal kamu lebih dalam. Alamatnya kamu cari aja di google -

- oke, sampe ketemu besok siang -

Chesa langsung cari alamat studio dari StuSuara yang ternyata berada di daerah pusat kota.

" hm, jauh juga harus naek Busway lebih awal biar ga telat "

**

Pagi-pagi Chesa udah bangun dan beberes rumahnya yang kecil buatnya rumah harus bersih dulu sebelum kemana-mana pasti pas pulang kan capek mager banget buat beberes dulu.

Setelah semua rapi chesa langsung mandi dan mempersiapkan diri, Jam udah nunjukin pukul setengah sepuluh jadi chesa langsung berangkat dari rumahnya. Selama perjalanan jujur dia gugup padhal kan bisa aja gitu dia tolak toh belom ada transferan juga atau transaksi dari Daddy nya itu tapi yah nasi udah jadi bubur ga bisa jadi nasi lagi. Lanjut aja deh.

**

Sesampai di alamat yang mau di tuju Chesa langsung masuk dan di sambut security.

" Ada urusan apa dek ? " tanya Pak Security itu.

" Saya dapet panggilan dari Yang namanya Mahesa Dhyankasa " kata Chesa dan keliatan Secutity itu agak kaget.

" Oh? Adek bisa masuk langsung lurus aja terus naik lift ke lantai lima pintu paling besar sebelah kanan itu ruangan Pak Mahesa " jelas si Security.

Chesa anggukin kepalanya " Makasih ya pak " lalu chesa masuk dan jalan sesuai arahan dari pak security tadi.

Selama Chesa jalan dia ngerasa jadi pusat perhatian karna banyak mata yang ngelihat dia kayak aneh gitu, ya gimana ga aneh sih? Di saat banyak orang pake serangam lu sendiri malah pake sweater rajut warna putih sama celana jeans di tambah pake sneakers padahal orang-orang di sini pada pake pamtofel.

Sesampai di depan ruangan yang di maksud Chesa langsung ketuk pintunya dan di buka kan oleh seorang pria bertubuh tinggi.

" ya ? " tanya pria itu bingung.

" saya Chesa Arrabelle "

Denger nama Chesa Arrabelle sosok lain dengan tubuh yang sama tingginya langsung menyuruh Chesa masuk.

" Dia siapa ? " tanya Zian, Pria pertama yang buka pintu buat chesa.

Mahesa cuma hela nafas " Baby Peachy " lalu duduk di kursinya sedangkan Chesa masih berdiri.

" duduk, mau minum apa ? " tanya Mahesa.

Chesa langsung duduk " apa aja yang penting dingin, tapi bukan ada es batu nya " Denger itu Zian langsung pergi buat ambil minum.

Mahesa menperhatikan Chesa dari ujung kepala sampai kaki, Merasa di perhatikan Chesa jadi salting dan risih.

" Umur kamu berapa ? " tanya Mahesa.

" Saya dua puluh tiga bulan depan " jawab Chesa tapi Mahesa kayak ga percaya gitu " Kenapa ? " tanya chesa.

Mahesa menggeleng pelan " Ga keliatan kayak udah dua puluhan, Saya perlu tau kenapa kamu ikutan kayak gitu "

" Belum lama ini saya di pecat dari sebuah perusahaan jurnalistik dan cicilan saya lumayan banyak Jadi saya coba buat iseng doang seriusan "

Zian udah dateng lagi dengan bawa Smootie berrie dan di letakan di hadapan Chesa dan Chesa langsung mengucap terimakasih.

Mahesa kasih selembar kertas ke chesa " Itu lembar persetujuan kamu bisa baca baca dulu dan pikirin di sini saya mau kita sama sama untung. Saya bebas dari tuntutan pernikahan dan kamu dapet uang buat keperluan kamu. Silahkan di baca "

Chesa ambil kertas itu dan baca.

Persetujuan

1. Pihak satu akan memberikan uang perbulan sesuai kebutuhan pihak dua

2. Melakukan pernikahan kontrak selama dua tahun.

3. Tidak ada kontak fisik kecuali mendesak

4.tinggal satu atap

5. Tidak dalam hubungan dengan orang lain

6. Tidak ada cinta antara pihak satu dan dua.

Chesa menatap Mahesa serius " Bentar, saya masih mikir dan proses. Jadi ? Ini kita nikah kontrak ?! "

" Saya ga mau nikah sama orang yang di pilihkan orang tua saya, Jadi saya mau kamu kerja sama, Sama saya buat hal ini. Dua tahun waktu yang sebentar juga kan ? Kamu bisa tambahin di lembar kontrak nya kalau kamu merasa ada yang di rugikan dari salah satu point di sana "

" Tapi pernikahan itu terlalu sakral buat di mainin apalagi cuma dua tahun apa ga akan timbul pertanyaan dari orang-orang ? Apalagi keluarga saya bukan orang yang semudah itu maksudnya saya anak perempuan satu-satunya gitu. Paham kan ? Latar belakang saya juga jelek banget apa ga jadi aib buat- eum.. Mahesa ? "

Mahesa pasang wajah datar " ga usah peduli apa kata orang dan masalah kontrak ini cuma kita berdua aja yang tau dan kamu ga boleh bocor sama orang-orang soal pernikahan kontrak ini. Intinya kita akan sama-sama untung, Kamu dapet bayar cicilan kamu dan saya bebas dari tuntutan pernikahan. Sesuai kontrak kita ga akan kontak fisik kalau ga terdesak seperti pegangan tangan, pelukan atau sampai ciuman sekali pun itu hanya akan terjadi di keadaan terdesak "

Chesa pikir juga lumayan selain dapet uang dia bisa punya pasangan biar teman-teman nya ga rese nanya kenapa ga pacaran ? Atau hal lainnya.

" Yaudah, aku deal. Perlu tanda tangan Materai ? "

Mahesa langsung tempelin Materai 6000 di lembar itu " kamu udah yakin ? Ga mau tambahin apapun? " tanya Mahesa memastikan.

Chesa anggukin kepalanya " ya, saya pikir selain dapet uang saya juga punya pasangan meski cuma kontrak seengak nya oran lain ga akan banyak tanya ini dan itu yang cukup mengganggu. Tapi sedikit info kalau saya itu orangnya agak nyebelin atau mungkin selera humornya anjlok banget lah jadi maafin ya kalo memang bikin risih bilang aja nanti saya coba jaga sikap "

Mahesa senyum kecil dan kasih pulpen ke Chesa " Be yourself aja kamu bisa panggil saya kakak aja saya baru dua puluh delapan tahun "

Chesa tanda tangan dan senyum " okey, mulai sekarang panggil Chesa atau Arra juga boleh apapun deh. Kita bisa jadi temen ga? "

Mahesa ambil lembaran persetujuan yang udah di tanda tangan sama Chesa " Tentu, kenapa enggak "

Di sinilah awal mula sebuah kisah yang mereka sendiri ga akan menyangka akan terjebak di dalam permainan yang mereka buat sendiri.

**