webnovel

Kejutan Lagi

Setelah sarapan mereka selesai adam dan klarisa langsung pergi ke tempat wahana bermain yang sangat besar di kawasan Jakarta.

Setibanya disana, adam sedikit bingung dengan semua permainan yang di sediakan disana.

"Apa kamu betul-betul belum pernah ke tempat ini????" adam bertanya pada klarisa dengan penuh penasaran.

"Ya, betul,,, aku belum pernah kesini, aku hanya pernah datang namun tidak menaiki satupun wahana yang di sediakan, terlalu menakutkan bagiku waktu kecil, bagaimana denganmu??? wahana mana yang pernah kamu naiki??? ayo ajak aku menaiki itu juga sekarang". Klarisa tidak tahu apapun tentang semua permainan yang ada di sana dan meminta adam mengajaknya menaiki semua wahana yang pernah adam naiki sebelumnya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang????" Adam terdengar ikut bingung seperti klarisa.

"Jangan bilang kamu juga belum pernah ke tempat ini atau ke wahana-wahana bermain semacam ini??????" Klarisa terkejut melihat ekspresi adam yang sangat tidak meyakinkan baginya.

"Iya, jujur ini pertama kalinya aku masuk ke tempat seperti ini seumur hidupku, apa kita termasuk pada manusia yang memiliki masa kecil kurang bahagia????? menjadi anak dari seorang konglomerat tidak menjamin kita memiliki kenangan yang indah di masa kecil

"Bahkan kita berdua belum pernah di bawa main ke tempat seperti ini oleh orang tua kita, mereka terus sibuk mencari uang dan entah kemana semua uang itu pergi, apa hanya menjadi baju-bajuku dan mobil mewahku????

"Aku harus mulai mendata semua hal di masa kecilku yang telah aku lewatkan, kita berdua harus mencoba semua itu meski terlambat, bagaimana????" Adam sambil terus memandang ke sekelilingnya dan memperhatikan satu persatu wahana bermain yang hanya pernah ia lihat di Televisi dan bertekad akan melakukan semua hal yang telah ia lewatkan selama masa kecilnya.

"Ide bagus, setiap weekend kita harus melakukan semua hal itu, aku bersemangat untuk semua itu" Klarisa senang mendengar ide adam yang menyenangkan, dia juga memiliki perasaan sama dengan adam bahwa mereka berdua harus bersenang-senang dengan semua kenangan mereka di masa kecil yang banyak terlewatkan.

Kemudian seperti orang-orang yang pertama kali akan menaiki wahana bermain, mereka berdua cukup sering berdebat tentang wahana mana yang lebih menarik untuk di naiki terlebih dahulu.

Dan akhirnya mereka hanya menentukan dari berapa panjang antrian wahana itu, itu berarti yang paling menarik untuk di naiki.

Setelah beberapa lama tawa mereka mulai menghiasi hari itu, baik klarisa maupun adam seperti lupa dengan semua masalah yang ada.

Di tempat lain, Bayu telah bersiap untuk kembali memberikan kejutan kepada istrinya yang sedang mandi saat itu.

Beberapa pegawai hotel masuk ketika kinan sibuk dengan aktifitasnya di kamar mandi, mereka semua utusan bayu yang sudah siap membersihkan kamar dari bunga-bunga sisa acara semalam, dan di dekor ulang untuk kejutan pagi itu.

Bayu masih mengenakan handuk kimononya, dan semua persiapan akhirnya selesai dengan cepat sesuai dengan intruksi bayu.

Kamar itu telah di sulap seperti restoran mini namun tetap terlihat mewah dengan beberapa bunga berwarna pastel menghiasi sekeliling meja makan di samping kolam renang yang berada tepat di teras kamar mereka, hanya terhalang gorden putih yang terus terbuka tertiup angin pagi.

Acara breakfast pagi itu di buat seromantis mungkin, orang-orang biasanya membuat moment romantis di acara makan malam, berbeda dengan bayu yang memanfaatkan cuaca pagi untuk memulai keromantisan hari itu.

Bayu hanya mencuci muka dan sikat gigi di wastafel dan bersiap menyambut kinan keluar dari kamar mandi.

"Yap, semuanya selesai, mereka bekerja sangat cepat, aku suka" bayu tersenyum kecil melihat seisi kamar telah kembali rapih dan berubah menjadi nuansa putih dan peach yang membuat mata sejuk ketika melihat kamar itu.

"Kinan pasti menyukainya" saat bayu sibuk dengan matanya yang terus berputar melihat kamarnya, kinan terdengar membuka pintu kamar mandi dan bayu langsung menghampirinya.

"Apa kamu sudah selesai???" Bayu menghentikan langkah kinan dan menatapnya dari ujung kaki sampai kepala.

Kinan keluar dari kamar mandi dengan handuk piyamanya yang sepasang dengan yang bayu kenakan, rambut panjangnya terurai basah dan terus ia keringkan menggunakan handuk kecilnya.

"Ada apa?? kenapa kamu menahanku?? aku akan mengeringkan rambutku, kamu mandilah sekarang, aku sangat lapar dan ingin segera sarapan". Kinan masih belum tahu apa yang telah bayu persiapkan untuk sarapannya.

"Diamlah sayang, jangan mencoba untuk berontak atau semuanya akan kacau!!!!" bayu kemudian berjalan ke belakang kinan dan menutup matanya menggunakan telapak tangannya.

"Kamu wangi sekali, aku suka bau rambutmu ini,, kenapa kamu begitu cantik bahkan hanya menggunakan handuk ini" Bayu memuji kinan tepat di belakang kinan sambil terus berjalan menuju teras kamar itu, dimana meja makan telah di tata rapih disana.

"Apa lagi sekarang bayu??? apa sepagi ini aku akan kembali mendapatkan kejutan manis??? aaah aku tidak akan tahan selama 10 hari disini jika kamu terus memberiku kejutan demi kejutan seperti ini setiap waktu, bisa-bisa aku bahkan tidak akan sanggup untuk berdiri karena meleleh oleh tingkahmu yang so' romantis ini". Kinan mulai mengerti dengan maksud bayu menutup matanya saat itu.

"Ayolah, hargai usaha suamimu ini, jadilah wanita yang manis selama disini, terima semua kejutan yang aku sudah siapkan untuk kamu, aku akan buktikan bahwa aku bukan so' romantis, tapi memang aku pria romantis dimana kamu adalah wanita beruntung yang memiliki aku saat ini dan akan seperti itu sampai kapanpun".

Tiba di teras kamar itu, bayu kemudian melepaskan tangannya yang menutup mata kinan dan berjalan mempersilahkan kinan untuk duduk di kursinya.

Wajah kinan di penuhi dengan perasaan senang dan takjub dengan apa yang bayu telah lakukan untuknya.

"Bayu, ini indah sekali, kapan kamu menyiapkan ini?? kamar ini juga telah berubah dengan cepat, kenapa kamu memperlakukanku dengan semanis ini?? apa yang harus aku berikan untukmu agar semua ini menjadi imbang untuk kita berdua???" Kinan melihat-lihat sekeliling kamar itu yang telah berubah dari sebelum dia masuk ke kamar mandi tadi.

"Cukup selalu memberiku satu ciuman hangat sebelum aku berangkat untuk bekerja setiap harinya, itu sudah sangat manis untukku" Kinan kemudian berjalan mendekati bayu dan langsung menciumnya dengan mesra seperti langsung menjawab keinginan yang baru saja bayu katakan padanya.

Setelah semua adegan romantis itu, akhirnya sarapanpun di mulai, mereka berdua cukup kelaparan karena telah begitu lelah dengan semua yang terjadi semalaman.

Siguiente capítulo