webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
234 Chs

Bab 47

Mengepung adalah taktik yang dipikirkan oleh Yves, faktanya hal ini merupakan kali pertamanya memimpin tim berskala besar.

Meskipun dia tidak tahu gaya bertarung para Geng, tapi hal ini tidak berarti dia tidak tahu bagaimana harus bertindak. Cukup gunakan rencana yang bagus, maka semuanya akan lancar.

Malam ini dia menargetkan untuk memblokir pintu belakang dan pintu depan.

Awalnya malam ini adalah malam pesta serta perayaan yang diadakan oleh geng Balistik. Mereka ingin merayakan penjualan bubuk putih mereka. Tapi tidak disangka, mereka mendapat serangan yang tiba-tiba!

Yves sedang menunggu geng lawan itu berkumpul, setelah itu dia akan memusnahkan mereka secara sekaligus. Setelah itu dia akan mundur secara diam-diam, setelah itu membuat nama untuk Gengnya sendiri.

Mengandalkan kebangkitan Geng Carlos, Yves juga dapat mengumpulkan dana. Dana yang didapat oleh Geng Carlos dapat digunakan untuk membangun laboratorium perusahaannya sendiri ketika dia lulus kuliah.

Seorang ilmuwan tanpa lab sendiri bukanlah ilmuan sejati, bahkan Profesor Jennifer memiliki laboratoriumnya sendiri di kampus!

"Sialan! Siapah sih mereka!" Mosai, bos Geng Balistik memandang anggotanya yang sedang bersembunyi di lantai bawah.

Secara sama-samar dia mendengar suara, "Hail Hydra!"

Salah satu anak buahnya melapor, tubuhnya telah dipenuhi oleh keringat dingin, "Bos, kami tidak tahu siapa orang-orang itu. Nampaknya mereka telah mengepung kita, tapi mereka masih tidak bergegas masuk!"

*Bang!*

Pintu berdering, ada anak buah lain masuk. "Tidak, bos, mereka adalah Geng Carlos! Para bajingan itu telah memblokir pintu belakang. Mereka tidak membiarkan kita keluar!"

"Fuck!"

Mosai meninju meja kokoh miliknya, sekretaris cantik yang ada di belakangnya langsung bergetar ketakutan dan lari keluar, "Aku akan memberi perintah, singkirkan semua orang itu. Pukul mereka dengan keras! Geng Carlos! Aku akan membunuh mereka semua!"

*Crack!*

Pada saat ini beberapa benda hitam dilempar dari lantai pertama, benda itu memecahkan jendela. Beberapa saat kemudian, muncul sebuah asap.

Mosai melihat benda aneh itu, dalam hati dia mengutuk. Sekarang dia tahu, benda itu bukanlah mainan. Itu adalah granat militer!

*Boom!*

Beberapa granat meledak secara bersamaan, langsung membunuh para eksekutif inti yang tidak memiliki waktu untuk menghindar.

Semua barang yang ada di ruangan itu langsung hancur!

*Cough!* *Cough!* *Cough!*

Hanya Mosai yang sebelumnya bersembunyi di bawah meja lah yang selamat. Tapi dia tetap tercekik oleh gelombang udara tersebut.

Ledakan yang terjadi di kantor mengejutkan para pengawal yang ada di koridor luar, mereka bergegas masuk untuk melihat apa yang sedang terjadi.

mereka kaget, setelah itu mereka bergegas untuk membawa Mosai keluar dari reruntuhan, "Bos, apa yang terjadi? Sekarang, apa yang harus kita lakukan!" Para anak buah itu menahan rasa mual mereka sambil mencoba mengeluarkan bos yang telah dipenuhi oleh memar.

Seluruh ruangan itu dipenuhi dengan bau darah serta mesiu yang kuat.

Bahkan ada anggota tubuh yang berceceran, semua ini sangat mengerikan!

"Batuk! Panggil polisi! Panggil polisi cepat! Bantu aku keluar!"

Mosai yang sebelumnya selamat dari ledakan bom hanya bisa mengalah, tidak ada pilihan lain, mereka perlu meminta bantuan polisi!

Hal ini adalah ironi besar. Sebagai geng terbesar ketiga di Brooklyn, dia harus meminta bantuan para polisi yang sebelumnya dia remehkan serta caci maki!

Beberapa hari yang lalu, mereka saling membunuh, sekarang dia ingin bantuan polisi!

***

Di dalam kantor polisi, seorang pria kekar berkacamata mengetuk pintu kepala kepolisian kota Brooklyn.

"Silahkan masuk!"

"Halo, Chief Delman, aku Jack dari Geng Carlos. Malam ini kita akan melawan Geng Balistik. Kita akan mendapat pujian karena membantu anda, dan anda akan mengembalikan martabat kepolisian yang direngut beberapa hari yang lalu."

"Jangan khawatir, bahkan jika kita gagal, kamu tidak akan kalah. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu." Jack memberikan amplop ke Chief itu.

"!!!"

Melihat amplop yang telah terisi penuh dengan uang itu langsung membuat Delman kaget. Setidaknya ada lebih dari tiga ribu dollar!

Di tahun ini, uang ini sangatlah besar! Bahkan jika dia seorang Chief bergaji tinggi, dia akan tetap bahagia menerima uang ini.

"Baiklah. Aku belum pernah mendengar dan tahu tentang anda. Tapi kalian boleh kembali dulu."

Jack meninggalkan kantor polisi sambil tersenyum.

"Dasar babi, mudah sekali di sogok."

Di kantor polisi, Sera duduk sambil meminum kopi dan memakan donat. Celananya yang ketat membuat sosoknya sangat menggiurkan, saat ini gadis itu nampaknya masih menikmati dirinya sendiri.

Di sebelahnya adalah kantor dimana Bibi Barra bekerja setiap hari, tapi saat ini kantor itu kosong, Barra masih sibuk menemani putrinya di rumah.

*Ring!*

*Ring!*

*Ring!*

Telepon berdering, petugas bergegas mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, kantor polisi Brooklyn, apa yang anda inginkan?"

*Boom!*

Terdengar ledakan keras di ujung telepon, beberapa saat kemudian polisi itu mendengar suara pria cabul menangis.

"Hei, kantor polisi! Tolong, tolong kita! Kami berada di Icaro's Bar yang ada di blok ke-49! Seseorang menyerang kami, kalian kesinilah, cepat! Tolong!!!"

*Beep!* *Beep!* *Beep!*

Panggilan itu cepat ditutup lagi. Petugas polisi yang bertugas segera mengambil mikrofon dan memanggil kepala yang bertugas, "Halo! Kepala, kami menerima telepon yang mengatakan bahwa ada pertepuran Geng di blok ke-49! Sejumlah warga sipil terluka!"

Sebelum petugas itu menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba telepon itu ditutup oleh seseorang.

Ketika petugas polisi itu mendongak, dia melihat wajah cantik penuh kepahlawanan. Wanita itu tak lain adalah Sera, kapten polisi! "Kapten, kamu?"

"Tidak perlu dikatakan, kita telah menerima pemberitahuan terbaru. Kita akan segera pergi ke blok-19, bawa anggota polisi yang lain, kita akan segera pergi."

Sera mengibaskan kuncir kudanya, dia tidak ingin menjelaskan banyak, setelah itu pergi begitu saja.

Blok 19 sangat jauh dari blok-49, selain itu blok-19 adalah daerah orang-orang kaya. Hukum dan ketertiban di sana sangat dijaga baik.

Sebenarnya apa yang direncanakan oleh Sera? Tentunya untuk mengulur waktu, dia ingin sampai di blok-49 ketika semuanya telah terurus.

Ketiak para Geng itu hampir selesai berperang, mereka akan pergi untuk membersihkan kekacauan.

Setidaknya dengan ini mereka dapat menangkap orang-orang itu!

-----

baca bab 114 di;

patréon.com/mizuki77