webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
234 Chs

Bab 43

Biri Sarah yang mendapatkan janji manis Yves langsung kembali bahagia, sepanjang hari dia akan menyandungkan lagu kecil sambil memasak masakan kesukaan kekasih kecilnya.

Jika bukan karena kurangnya sertifikat pernikahan asli, maka mereka akan menjadi pasangan yang sempurna.

Seminggu kemudian, Yves pulang ke rumah setelah menyelesaikan eksperimen. Ketika dia sampai, tiba-tiba dia menerima sebuah telepon.

"Halo, ini Yves. Dengan siapa?"

Ada suara tangisan dari balik telepon, meskipun suaranya pelan, tapi Yves masih mampu mendengarnya.

Itu adalah suara tangisan Souline kecil yang cantik, saudara perempuan Olly!. "Kakak Yves! Wooo... Kakak Yves!"

"Souline, apa yang terjadi? Ada apa denganmu?" Yves merasa seperti ada yang tidak beres. Mendengar gadis kecil itu menyebut namanya dengan saura sedih, Yves merasakan firasat tidak enak samar di dalam hatinya.

"Woo.. Kakak.. Kakak Yves.. Ayah, ayah... Dia meninggal oleh gangster saat menjalankan misi... Woo... Jika kakak Sera tidak menyelamatkan kami... Kami semua mungkin telah mati, aku sangat takut!" Di balik ujung telepon, Souline menyeka air matanya sambil terisak.

Kematian mendadak ayahnya dan krisis yang di hadapi keluarga gadis itu membuatnya merasa kewalahan!

"Souline, jangan takut. Ada kakak laki-laki di sini, jangan takut, aku akan kembali untuk melihat apa yang terjadi."

"Ingatlah untuk tidak keluar, biarkan kakak perempuanku melindungimu, dia adalah kapten polisi. Para ganster itu tidak akan berani datang secara terang-terangan."

"Ketika aku kembali, aku akan menyelesaikan mereka semua." Yves mencoba menghibur hati gadis kecil itu. Tapi tak dapat dipungkiri, berita ini mengejutkan Yves, genggamannya pada gagang telepon semakin erat.

"Woo... A-Ayah, ayah mati... Aku takut. Woo.." Si kecil benar-benar ketakutan, dia tak bisa berhenti menangis, tubuhnya bergetar ketika mengingat kejadian yang baru saja terjadi pada keluarganya.

"Jangan takut, aku akan segera kembali. Souline, kamu harus kuat, tunggu kakak kembali dan membalaskan dendam kepada mereka. Kamu tunggu di rumah, oke?" Suasana baik Yves langsung hilang, setelah kabar baik kehamilan Sarah, sekarang dia dihadapkan dengan kabar buruk yang mendadak ini.

"Oke.. Woo.. Kakak, kamu harus segera kembali.. Aku merindukanmu.. Kakak, Souline menunggumu! Woo.. Selamat malam..."

"Aku sangat prihatin tentang kematian paman Brad, aku pasti akan membantunya mendapat keadilan. Baiklah, selamat malam, adik kecil." Jawab Yves.

Souline menutup telepon, setelah itu dia berbalik dan langsung memeluk ibunya.

Bibi Barra juga tampak sedih, dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya akan mati mendadak di tangan para gangster.

Diam-diam dia memeluk putrinya semakin erat, dia berharap semuakan akan baik-baik saja.

Yves merenung, di masa lalu, Paman Brad cukup baik kepadanya. Dia lah yang mengajarinya segala sesuatu tentang pertahanan diri serta pelatihan tubuh.

Paman Brad sangat riang saat berkumpul dengan keluarga serta dirinya, tapi Yves tidak menyangka bahwa orang baik sepertinya tiba-tiba meninggal. Yves merasa sangat khawatir, dia perlu kembali dengan cepat, takutnya keluarga Olly akan dalam bahaya.

Di sisi lain, melihat suami kecilnya menjawab telepon orang lain, Sarah merasa sedikit tidak senang. Bibi Sarah memeluk pria itu dengan lembut, "Yves, ada apa?" Tanya Sarah.

Semenjak hubungannya telah diterima, Bibi Sarah tidak lagi mencoba menyembunyikan kasih sayangnya lagi.

Bahkan dia tidak segan untuk memanggil pria kecil itu suami, bahkan sekarang dia mengandung bayi kecil Yves!

"Aku mendapat kabar buruk, teman baik ayahku, paman Brad, dia dibunuh oleh anggota geng saat melakukan misi. Aku akan segera kembali ke New York untuk menyelidiki masalah ini, setelah itu memberikan keadilan kepada paman Brad!"

Yves bersandar di lengan Bibi Sarah, matanya menjadi dingin. Kematian ayah teman baiknya, serta orang yang dia anggap sebagai bagian keluarganya tiba-tiba dibunuh oleh gangster, para bajingan itu akan segera menerima penghakiman mereka.

"Yves, itu sangat berbahaya. Kamu harus hati-hati, aku tidak ingin anak kita lahir tanpa ayah." Bibi Sarah dengan lembut menyentuh rambut pria itu. Dia tidak mencoba menghentikan apa yang ingin Yves lakukan, dia hanya memintanya untuk berhati-hati.

Seperti istri serta ibu yang baik, Sarah merenung sejenak, seolah memikirkan sesuatu. Beberapa saat kemudian wajahnya merona, dia berbisik, "Ngomong-ngomong, Yves. Jika kamu bertemu Steve, tolong bantu aku merawatnya. Anak itu biasanya lemah dan sakit-sakitan, aku takut dengan apa yang akan terjadi padanya."

Berbicara tentang Kapten Amerika, Steve Rogers, Yves kembali ke suasana hati yang baik, dia berkata sambil menyeringai, "Haha, tentu saja. Bagaimanapun juga sekarang aku bisa dibilang sebagai ayah angkatnya, hahaha!"

***

Setelah istirahat selama satu malam, di dalam asrama, Yves pergi ke guru terkait untuk meminta cuti sambil menjelaskan situasinya.

"- Seperti itu, aku harus segera kembali, atau adikku akan dalam bahaya."

"Kebetulan senapan dan pistol magnet telah selesai, aku ingin mencobanya juga. Senjata hebat yang aku ciptakan bersama dengan guru akan segera di uji coba!"

Rambut Jennier yang seputih salju di ikat dengan gaya kuncir kuda. Mendengar perkataan muridnya, dia mengernyit, "Oke, aku turut berduka atas tetangga anda. Berhati-hati lah, aku tidak ingin mendengar kabar buruk darimu."

"Tidak semua orang memenuhi syarat untuk menjadi muridku, dan aku tidak ingin kamu mati sebelum kamu menjadi elang yang sepenuhnya mampu mengepakkan sayapnya!" Jennifer mengingatkan.

"Dengar, ada banyak orang jenius di dunia ini, tapi banyak dari mereka yang mati lebih awal. Jenius yang sukses adalah jenius yang memiliki umur panjang!"

"Terima kasih, Bu Jennifer! Bolehkah aku memelukmu?" Mustahil bagi Yves untuk tidak tertarik dengan mentor yang cantik ini. Yves dari awal telah bertekad untuk menjadi bajingan profesional.

Jennifer mengerutkan kening, tapi dia tidak menolak. Dia memberi Yves pelukan, pelukan yang sangat murni.

Tapi entah kenapa Jennifer merasakan sebuah benda aneh yang tiba-tiba menusuk perutnya...

Yves langsung melarikan diri karena malu, dia takut gurunya akan marah!

Ketika dia kembali ke asrama, Yves mengambil koper dan ransel pribadinya. Di dalamnya berisi gadget yang telah dia kembangkan, serta senjata magnet setengah jadi.

Kenapa dia memanggilnya produk setengah jadi? Karena alat itu masih belum diuji secara sistematis dalam proses.

Memang benar bahwa dalam hal teoritis, senjata itu memang sudah jadi. Tapi tidak akan ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di tengah penggunaan.

-----

baca bab lanjutan di;

patréon.com/mizuki77