webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
234 Chs

Bab 26

Bibi Sarah duduk tepat di hadapan Sera tanpa merasa gelisah sedikitpun. Dia bukan pencuri atau perampok, tidak perlu takut dengan pihak lain. Meskipun wanita itu jelas memiliki jejak kebencian kepadanya, tapi Sarah tetap tidak bergeming.

"Ya, namaku Sarah. Saya pembantu yang dipekerjakan oleh tuan Yves. Saya bertanggung jawab dalam mengurus kehidupan sehari-hari tuan Yves. Jika anda memiliki pertanyaan, maka anda bisa bertanya kepada saya."

Setiap gerakan Sarah yang anggun mengungkapkan perilaku tutor yang baik, Sera sendiri tidak dapat melarang wanita itu. Tapi Sera selalu merasa bahwa pembantu yang satu ini telah merayu adik laki-lakinya, jika tidak, terus bagaimana bisa adik laki-lakinya yang pendiam mau menyewa pembantu?

"Sejak kapan kamu bekerja di sini? Siapa saja yang tinggal di rumah? Berapa umur anda? Tolong teritahu saya Bu, saya seorang polisi, jadi jangan mencoba-coba untuk membohongi saya!"

Bau mesiu panas menyebar di udara, satu milik kakak perempuan Yves, dan satunya milik bibi Sarah. Tidak satu pun dari mereka berdua mengetahui identitas satu sama lain, tapi perasaan unik wanita yang mereka miliki membuat mereka selalu waspada satu sama lain secara tidak sadar.

Seolah-olah orang yang mereka cintai ingin direnggut secara paksa dari mereka!

"Nama saya Sarah, suami saya adalah seorang prajurit korps ke-107 yang telah meninggal di perang dunia pertama. Aku memiliki seorang putra yang bekerja di toko teman." Sarah mulai memperkenalkan dirinya.

"Hari ini aku berusia empat puluh lima tahun. Saya bertemu dengan tuan Yves di toko suku cadang beberapa hari yang lalu. Setelah itu dia mengundangku bekerja di sini, itu saja. Aku mengatakan semuanya." Karena dia tidak melakukan sesuatu yang ilegal, Sarah tidak takut dengan polisi perempuan ini.

Melihat mata biru menawan pembantu itu serta penampilannya yang cantik membuat Sera mendesah dalam hati. Tapi semakin cantik seorang wanita, semakin sulit dipercaya mereka!

Sera menampar meja dengan keras, "Apa yang sebenarnya terjadi dengan saudaraku bulan ini? Tolong beri tahu saya, Bu Sarah."

"Saya tiak tahu, saya hanya mendengar bahwa Tuan Yves bangun dari koma beberapa hari kemudian setelah ledakan tersebut. Sisanya aku kurang tahu."

"Tapi aku akan memberi tahumu satu hal, Tuan Yves dalam keadaan sehat." Bibi Sarah menjawab dengan tenang, tidak ada rasa panik saat dirinya diinterogasi oleh pihak lain.

Sera menatap untuk beberapa saat, sejauh ini tidak ada tanda-tanda kebohongan dari wanita itu.

Sera merasa sedikit frustasi, mungkin pihak lain benar-benar tidak berbohong kepadanya.

Sera duduk sambil menyesap kopi dengan tergesa-gesa, setelah itu dia bertanya dengan santai, "Berapa gaji bulanan yang adikku berikan kepadamu?"

"Dua ratus dollar sebulan." Bibi Sarah menjawab dengan senyum main-main, entah kenapa dia merasa ingin pamer di depan kakak perempuan Yves.

"D-dua ratus dollar!" Tepat setelah mendengar angka tersebut, Sera hampir menyemportkan minumannya!

Sera mulai melompat seakan-akan seperti kucing yang ekornya telah diinjak. "Mustahil, d-dua ratus terlalu banyak! Gajiku sendiri hanya seratus dollar sebulan, tidak mungkin kamu menerima gaji sebesar itu!"

"Tidak, kamu pasti telah menipu Yves! Kamu wanita yang jahat, pasti kamu memiliki maksud yang terselubung!"

Melihat tingkah heboh Sera, Bibi Sarah tetap tenang, bahkan dia asik minum secangkir teh hangat miliknya.

"Aku tidak berbohong, kamu juga tidak harus mempercayaiku. Tapi kamu tidak bisa seenaknya memfitnahku! Jika kamu memiliki pertanyaan lain, kamu bisa bertanya langsung kepada tuan Yves."

Melihat ekspresi acuh tak acuh pihak lain, Sera merasa semakin kesal. Pasti wanita itu telah memberikan sesuatu kepada adik laki-lakinya, dan pasti wanita itu sedang merencanakan sesuatu!

Tapi Sera tidak bisa langsung mengusir wanita itu keluar dari rumah ini. Yang bisa dia lakukan hanyalah cemberut, dia perlu bertanya kepada saudaranya dan memintanya untuk memecat pembantu ini!

***

Di dalam kamar, Yves sedang membaca buku fisika mekanik. Buku itu adalah keluaran dari Star Industries. Di dalamnya juga terdapat studi lebih lanjut tentang pemegang saham minoritas.

Nampaknya paman Howard yang mesum itu memang tidak main-main dengan bantuannya, pria itu mencoba mendukungnya secara penuh.

Saat Yves sibuk membaca, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.

*Tok!*

*Tok!*

*Tok!*

"Masuk!"

Suara pintu yang terbuka terdengar, Sera yang baru saja selesai mandi telah mengganti pakaian polisinya dengan pakaian biasa.

Melihat adiknya sedang membaca, rasanya pria itu memang telah banyak berubah.

Setelah datang ke sini, entah kenapa Sera merasa tidak nyaman untuk bertanya. Sekarang mereka berduaan di dalam kamar, hal ini menambah suasana canggung.

Tapi Sera perlu mengajukan pertanyaan, dia merasa memang ada yang salah dengan saudaranya sekarang.

"Yves, apakah kamu mengingatku? Mengapa aku merasa kamu telah banyak berubah setelah kecelakaan itu. Sikapmu sangat berbeda dari sebelumnya."

Yves meletakkan buku yang dia pegang. Mengambil teh hangat yang ada meja, Yves menjawab sambil tersenyum, "Tidak ada yang berbeda. Waktu berlalu dan orang-orang tumbuh, aku tidak terkecuali. Ngomong-ngomong kenapa kamu tiba-tiba kembali? Bukankah kamu senang bekerja lembur di kantor polisi? Aku yakin kamu juga telah menemukan seorang teman pria di sana."

Mendengar perkataan adiknya, Sera merasakan ledakan kemarahan dalam dirinya. Ada rasa ejekan di dalam perkataan pria itu!

"Yves! Bukankah aku telah mengatakannya? Aku tidak bisa kembali karena aku memiliki misi. Aku tahu kamu menyalahkanku, tapi kumohon mengertilah. Aku melakukan semua ini murni untuk anda!"

"Selain itu, orang tuaku telah menugaskanku untuk menjagamu. Aku tidak akan pernah mencari pacar!"

Mendengar pernyataan akhir wanita itu, Yves terdiam.

"Mengapa kamu mau melakukan itu?"

"Karena kamu adalah adikku, dan aku kakakmu." Sera tersenyum sambil mengelus kepala Yves.

-----

baca bab 82;

patréon.com/mizuki77