webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Jatuh Cinta

Mereka pun berpisah Studio bioskop, Bobby dan Mira di studio 1 sedangkan Andrian dan Amanda di studio 3. Kedua pasangan masuk dan duduk di tengah. Di studio tempat Andrian termasuk penuh karena filmnya ringan, lucu serta romantis. Sementara di tempat Bobby tidak terlalu penuh karena film horror barat.

"Kamu suka film horror ?" tanya Bobby pada Amira.

"Lumayan sih !" jawab Mira, "Elu ?".

"Tergantung filmnya apa bagus atau tidak !" jawab Bobby.

"Oh !" Mira singkat.

Film pun dimulai, ternyata filmnya memang seram dan menegangkan ada beberapa penonton yang berteriak terutama cewek, rata-rata sih yang berpasangan. menonton film horor menjadi kesempatan untuk saling berdekatan. Berbeda dengan Bobby dan Mira, keduanya baru pertama kali bertemu, sama-sama cuek dan biasa saja selama menonton film. Akhirnya film pun selesai.

"Bagaimana ?" tanya Bobby.

"Lumayanlah ! kamu ?" Mira balik bertanya.

"Oke juga sih !" jawab Bobby. Mereka pun keluar dari bioskop.

Sementara itu Andrian dan Amanda sejak masuk dan duduk lebih banyak mengobrol apapun, ketika film dimulai mereka berdua begitu menikmati. sesekali tertawa dan saling menawar makanan dan minuman. Dan film pun selesai mereka pun keluar.

Keempatnya bertemu di luar hari menjelang sore, Andrian mengajak makan dahulu nanti akan di antar pulang. Mereka masuk ke sebuah restoran dan memesan makanan.

"Amanda, udah kasih tahu sopir yang mengantar jemput lu ?" tanya Mira, Amanda hanya mengangguk. Bobby melirik ke Amanda tapi Andrian bersikap biasa saja.

Selesai makan mereka justru berpisah, Bobby entah mengapa mengantar Mira pulang, sedang Andrian bersama Amanda. Dalam perjalanan keduanya mulai mengobrol kembali. Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan rumah Amanda.

"Terima kasih, undah nganter dan traktirannya !" ujar Amanda.

"Sudahlah, lain kali kamu gantian !" canda Andrian.

"Beres !" balas Amanda dan dia turun, keduanya berpisah dan melambaikan tangan.

Untunglah mamanya belum pulang masih sibuk jadi Amanda aman pulang ke rumah, sesampainya di kamar amanda membaringkan tubuhnya di kasur, entah kenapa hatinya hari ini sangat bahagia, yang tidak bisa di ungkap dengan kata-kata. Ini pertama kalinya pergi dengan cowok dengan perasaan berbeda dibanding dengan Arman dulu.

Arman bisa disebut cowok pertama yang menjadi pacarnya, tapi Andrian adalah lelaki pertama yang membuat hidupnya berbeda seperti sekarang ini. Senyumnya tak lepas dari bibirnya, apa lagi ketika ada sms dari Andrian.

---------

Malamnya di sebuah sudut jalanan sepi, terlihat kerumunan banyak orang dan motor-motor berbagai tipe berjejer rapi disana, walau sekitar sepi tapi di sana sangat ramai. Balapan Liar akan kembali di gelar malam itu ada tiga pertadingan. yang paling ditunggu tentu saja Andrian dan lawannya.

Bobby pun sudah ada di sana ia sedang menunggu sahabatnya datang, beberapa kali ia melirik ke arah jam tangannya. Sampailah ia melihat sebuah motor datang, senyumnya mengembang dan ketika sudah terparkir dan membuka helm, Bobby sudah ada di dekatnya.

"Gue pikir elu engga akan datang ?" tanyanya.

"Iya sih, tapi gue pikir-pikir duit 6 juta tak bisa gue lewatin begitu aja kan ?" Bobby hanya menepuk pundak Andrian, sementara yang di tepuk hanya tersenyum.

"Hei, Andrian semangat ya ! gue dukung elu nih !" teriak seorang penggemar, dan setelah itu banyak menyapa mereka baik Andrian dan Bobby.

"Sip !!" jawab Andrian sambil tersenyum.

Akhirnya pertandingan di mulai hampir sama dengan yang lalu, satu persatu semua di gelar. Sampailah pertandingan utama yaitu Andrian lawan Joni yang bertato. Dia dijuluki Setan jalanan, dengan motornya yang mengeluarkan suara keras dan berisik untuk menciutkan lawan. Ini pertemuan kedua dengan Andrian sayang waktu lalu ia kalah dari Joni, kini ia bertekad untuk menang. Dulu ia masih hijau di arena balap liar kini sudah terbiasa.

Semua bersorak-sorai mendukung para jagoan masing-masing, taruhan pun dimulai hadiah pemenang bisa bertambah, karena para penonton makin banyak, tentu saja tetap waspada bisa saja ada polisi yang tiba-tiba datang. Seperti biasa Bobby mendampingi sahabatnya.

"Hati-hati bro !" ujarnya sambil menepuk pundak Andrian.

"Beres bro !" mereka pun tos.

Pertandingan pun di mulai 3 putaran yang akan mereka jalani di pertandingan kali ini, track kali ini cukup tajam karena ada turunan dan belokan di setiap jalanan yang dilalui bila tidak hati-hati akan celaka.

Di putaran pertama Joni di tempat pertama, ketika melewati penonton dia sempat melambai dengan sombongnya, di belakan baru Andrian. Dia sudah mengetahui track jalan ini. Putaran ke dua kembali Joni menang semua pendukungnya bersorak sorai, Joni pun membalas dengan menggas motornya sehingga deru motornya terdengar berisik.

Sementara pendukung Andrian sedikit kecewa dan berdebar-debar termasuk Bobby dia berdoa supaya sahabatnya menang. putaran terakhir dimulai semua menatap ujung jalan siapa yang terdepan. Sampailah terdengar suara keras dan berisik dari kejauhan, para pendukung Joni bersorak sorai bahwa jagoannya menang. Tapi tampa di duga mereka terdiam karena yang di depan adalah Andran ! yang melesat cepat ke garis finish. Kini teriakan terbalik pendukung Andrian yang bersorak gembira, sedangkan kubu Joni terdiam.

Andrian berhasil menang dia berhak mendapatkan uang hadiah dari pertandingan ini yang besarnya 7 juta.

"Bro gue balik duluan, hadiahnya elu yang ngambil !" sebelum Bobby menjawab Andrian sudah pergi duluan sementara Bobby hanya menghela nafas melihat tingkah laku sahabatnya itu.

Malam itu Amanda belum tidur dia sedang berbaring sambil mendengar musik, sampai ia mendengar samar-samar deru motor di depan rumahnya, dia melirik ke arah jam waktu menunjukan pukul 11.30 malam. Awalnya biasa mungkin itu adalah tetangganya tapi entah kenapa dadanya menjadi berdebar. Ia bangun dari tempat tidur dan duduk.

Tiba-tiba hp nya berdering dan melihat nama Andrian di sana ia pun mengangkatnya.

"Hallo ?"

"Maaf mengganggu aku pikir sudah tidut !" ujar Andrian di seberang sana. Sementara Amanda bangun dan berjalan.

"Belum, kamu di rumah ?" tanya Amanda kini sudah berada di jendela kamarnya di lantai dua menghadap kedepan rumah, ia terkejut melihat Andrian nangkring di atas motornya di depan rumah.

"Engga ada di luar !" jawab Andrian jujur.

"Luar mana ?"

"Di depan rumahmu !" muka Amanda sontak memerah.

"Untuk apa kamu di depan rumaku malam-malam ?" tanyanya sambil mengintip dari jendela.

"Entahlah pengen aja !" jawab Andria menatap ke lantai dua yang masih menyala dia menduga itu kamar Amanda, tanpa sadar ia melihat siluet seorang perempuan mengintip dari kaca jendela dan ia tersenyum.

"Kamu dari mana malam gini ?" tanya Amanda. Andrian terdiam.

"Dari pertandingan !" sepertinya ia ingin jujur cepat atau lambat pasti tahu.

"Pertandingan apa ? mana ada olah raga malam-malam gini ?"

"Balap motor !" jawab Andrian pelan. Amanda terkejut.

"Balap motor ?"

"Iya !" Amanda kini ingat dia sering melihat berita di tv tentang balapan liar, apa jamgan-jangan Andrian ?

"Lalu bagaimana ?" tanya Amanda tanpa diduga Andrian.

"Apanya ?" Andrian balik bertanya.

"Menang ?" Andrian menatap jendela, kain horden terbuka di sana terlihat Amanda berdiri menatapnya, keduanya saling tatap tanpa mereka sadari.

"Iya menang, kamu engga marah ?"

"Kenapa aku harus marah ?"

"Engga apa-apa !"

"Aku hanya khawatir kamu kenapa-napa !" Amanda tertegun dengan ucapannya.

"Aku baik-baik saja kok ! udah dulu ya ! selamat bobo !" Andrian melambai tangannya sambil tersenyum.

"Iya, kamu juga !" balas Amanda dia pun juga melambai ke arah Andrian. Setelah itu hp dimatikan Andrian memakai helmnya dan menjalankan motornya pergi. Sementara Amanda terdiam seperti patung dia tidak tahu yang barusan diperbuatnya.

Bersambung ...