webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Cinta Tidak Dapat Di Pisahkan

"Jadi Amanda punya kakak tiri ?" tanya Andrian. mamanya mengangguk.

"Lalu kemana dia kok engga kelihatan dan Amanda tahu ?" Andrian masih penasaran.

"Anak dan ibu sama saja ! putrinya itu juga hamil di luar nikah ! tapi untung ada yang tanggung jawab, mereka menikah dan tinggal di luar negeri ! mungkin untuk menutupi aibnya, sementara kemudian Shinta menikah dengan seorang lelaki dan itu juga dikenalin sama papamu ! iya kan ?" Dewi melirik suaminya dan di angguki

"Dan Shinta memulai hidup baru dan lahirlah Amanda, dia tidak pernah memberitahu siapa pun tentang hal itu ! malah ia menjaga ketat si Amanda hingga jadi kuper gitu !" lanjut Dewi.

"Apa itu kuper mah ? tamya suaminya tidak mengerti.

"Kurang pergaulan papa ! sampai saat ini masih aja tuh anak di anter-anter pake supir seperti anak kecil ! emang bisa tuh anak di jaga-jaga sampai segitunya, malahan juga nanti kejadian lagi !" jawab Dewi.

"Jangan berfikiran seperti itu mah !" suaminya memperingatkan istrinya.

"Iya toh, anak sepolos itu gampang di bohongi ! dan percaya sepenuhnya cinta ! coba kalau lakinya bener dia baik-baik saja ! nah kalau tidak, sama aja kan !" jawab Dewi.

"Mah Andrian pergi dulu ya !" ujar Andrian dia pun berdiri dan beranjak pergi, seperti biasa ia akan menggunakan motor sedangkan Wahyu naik mobil. Mamanya hanya mengangguk.

-----------

Andrian kini tiba di kampus, ada rasa sesal kenapa memberitahu keluarganya. Tapi sudah terlambat itu akan membuat hubungannya dengan Amanda semakin penuh rintangan. Setelah ke bagian adminitrasi ternyata masih kosong ia menatap jam tangannya dan kemudian melihat ke depan.

Kenapa Amanda belum datang juga ya ? mungkin karena ini hanya urusan adminitrasi jadi agak santai, ketika sedang seperti itu sebuah tangan menyentuhnya lembut ia tertegun dan berpaling, Andrian terkejut.

"Angela ?" matanya tak berkedip sudah lama ia tak bertemu dengannya. Perempuan itu tersenyum.

"Kok, elu kaget gitu sih lihat gue ?" tanyanya.

"iya sorry, elu berubah banget !" jawab Andrian gugup, dulu dia sangat tomboy dan urakan sama seperti dirinya sehingga mendapat julukan bad girlnya kampus ini. Perempuan itu tertawa kini penampilannya seperti seorang model, cantik tentu saja, dengan rambut terurai panjang, memakai dress tapi cukup ketat membuatnya sangat seksi, siapa pun laki-laki akan terpesona padanya.

"Kapan elu tiba dari Paris ?" tanya Andrian, Angela tidak menjawab malah memeluk Andrian dia tidak perduli walau ada banyak orang memperhatikan keduanya.

"Gue rindu sama elu, And !" bisiknya. Andrian terdiam, kemudian dia tersenyum dan agak merenggangkan pelukannya.

"Gue tahu elu pasti udah tahu kan ?" tanya Andrian, Angela menatap Andrian dan tersenyum manja tangannya kini ada di dada Andrian dan membelainya dengan lembut.

"Kok, kamu tahu sih ?" nada bicaranya berubah lembut.

"Elu, jauh-jauh dari Paris Perancis hanya untuk tahu pacar gue siapa ?" tanya Andrian menatap Angela.

"Engga juga sih ! kebetulan aja, gue udah satu minggu di sini lagi liburan biasa ! gue beneran rindu sama elu, eh elu nya lagi engga ada ! dan gue denger-denger elu udah punya pacar !" ujarnya sambil mendekatkan lagi tubuhnya.

"Iya emang !" jawab Andrian singkat tanpa tergoda sama sekali sikap agresif Angela yang sudah di kenalnya sejak dulu.

"Cewek itu ... yang elu ketemu waktu mos dulu kan ?" Angela menatap Andrian, tapi itu tidak mengejutkannya. Andrian hanya mengangguk.

"Elu tahu engga, dia sedang menatap kesini dengan temannya !" bisiknya yang semakin dekat dengan wajah Andrian, dan tak malu lagi ia melumat bibir Andrian yang sedikit membuat kehebohan di kampus atas apa yang terjadi.

Andrian melepaskan ciuman dan mendorong tubuh Angela, ia menatap perempuan cantik itu.

"Terima kasih atas semuanya !" Andrian pun pergi.

"Salam buat pacar elu ya !" teriaknya dengan tersenyum.

Andrian menuju mobil Mira ia menatap Amanda seperti menangis ia tak tega dan mengetuk kaca pintu mobil dan kemudian membawa Amanda menuju motornya setelah itu membawanya pergi. Ada sepasang mata yang memperhatikan dari jauh dan itu bukan tak lain Angela, ada rasa cemburu di dalam hatinya, ia merindukan Andrian. Dia tidak tahu bahwa semua ini ia lakukan untuk lelaki itu seorang.

Motor yang membawa Amanda entah pergi kemana, yang jelas Andrian merasa Amanda memeluknya erat seperti tidak mau berpisah sedikitpun dan dia menyadari tadi perempuan yang di cintainya itu sempat menangis di punggungnya. Andrian membiarkan semuanya.

Tak lama mereka berdua tiba di sebush pantai, yang saat itu tidak terlalu ramai, angin berhembus cukup kencang, bau air laut tercium. Matahari sedang ada di puncaknya sehingga agak panas menyengat. Andrian memakir motornya ke tempat lebih teduh dengan dinaungi pohon kelapa yang berjejer di sepanjang tepi pantai.

Andrian mematikan motor, terdengar deburan ombak memecah ketepian pasir pantai. Perlahan Amanda melepas pelukannya mukanya memerah, dan membuka helmnya angin pantai menerpa wajah dan rambutnya ada sedikit kesejukan dirasakannya. Andrian turun dan membantu dia juga, ia menatap Amanda. Tanpa diduga dia memukul tubuhnya yang memang tidak keras,

"Kenapa membuat keputusan yang sepihak seperti itu !" ujarnya sambil menatap Andrian.

"Kamu tahu kan, sebenarnya keluarga kita sudah saling mengenal ! tapi mama mu seakan tidak mengenaliku !" akhirnya Andrian memberi tahu perasaannya sambil menyentuh pundaknya. Amanda terdiam dia tahu hal itu, perlahan ditariknya tubuh gadis itu kepelukannya.

"Maafkan aku !" bisik Andrian, Amanda tak berkata apapun hanya membalas pelukan lelaki yang sangat dicintainya itu.

"Aku mengerti !" balas Amanda akhirnya. setelah itu keduanya terdiam hanya membisu, sementara angin cukup kencang menerpa mereka berdua. Perlahan Andrian melepas pelukannya keduanya saling bertatapan.

Tangan Amanda kemudian terulur ke bibir Andrian, dia sangat terkejut, telapak tangan itu seperti mengusap bibirnya.

"Ada bekas lipstik di bibirmu ! ujar Amanda dengan nada biasa, Andrian tertegun dan tangannya juga mengusap bibirnya untuk menghapus jejak yang ditinggalkan Angela.

"Maaf tadi ... "

"Jadi dia Angela ?" tanya Amanda, Andrian terkejut ia mengangguk.

"Aku tahu dari Melisa !" ujar Amanda lagi, Andrian menghela nafas sudah diduganya.

"Kamu cemburu ?" tanya Andrian sambil menatap Amanda.

"Tentu saja, tak kusangka hatiku seperti tertusuk ! ini pertama kalinya aku merasakan seperti ini ! aku tak menyangka ternyata begini orang jatuh cinta !" jawab Amanda mukanya memerah dan malu, Andrian tertawa ia ingat kata-kata mamanya.

"kenapa ketawa ? iya aku memang masih polos ! dan entah kenapa bisa jatuh cinta pada orang sepertimu ! kamu harus tanggung jawab, kamu sudah merubah hidupku menjadi seperti ini !" ujar Amanda sebal. Andrian kemudian memeluknya kembali.

"Iya, aku akan tanggung jawab kok ! kamu tahu, karena itulah aku mencintaimu !" Andrian mencium rambut kekasihnya.

"Dan tak ada yang lain dihatiku lagi selain dirimu seorang !" bisiknya.

"Gombal !"

"Biarin !" Amanda mencubit pinggang Andrian karena gemes.

"Aduh !" teriak Andrian, Amanda tersenyum. Perlahan wajah Andrian mendekat hendak mencium tapi tangan Amanda menghalangi.

"Tidak boleh !"

"Kenapa ?"

"Kan kita udah putus ! kita udah jadi mantan !" jawab Amanda. Andrian tertawa.

"Ha ... ha .. ! iya mantan terindah !" Amanda tertegun, ia pun tersenyum dan memeluk Andrian.

"Iya mantan terindah !" bisiknya, Andrian memeluknya semakin erat.

"Aku tak akan meninggalkan mu !"

"Benarkah ?"

"Percayalah, hatiku ada di hatimu, hatimu ada di hatiku !" mereka bertatapan dan akhirnya berciuman. Deburan ombak dan semilir angin, gemerisik daun kelapa menjadi saksi cinta mereka ...

Bersambung ...