webnovel

Pengorbanan

Di hutan yang sangat besar sedang terjadi pertempuran yang sangat dahsyat, dimana dua pria sedang bertarung memperebutkan posisi yang akan menjadi 'penguasa yang sesungguhnya.'

Dalam seratus tahun sekali, terjadi turnamen yang akan menentukan 'penguasa yang baru' di alam para dewa. Dalam sebuah turnamen tidak ada yang namanya kecurangan, setiap dari mareka bisa menyerang dengan cara apapun.

Di situasi yang sedang terjadi hari ini, levian achlys yang di kenal dengan sebutan iblis terkejam jatuh dalam sebuah jebakan akibat dari kecerobohannya sendiri..

Dia yang di kenal akan kekejamannya juga memiliki orang yang dia cintai, setelah tahu akan hal itu mahkluk kuat lainnya bekerja sama demi menjatuhkan levian, akibat itulah musuh dapat melawannya dengan mudah.

Pada awalnya mareka bekerja sama demi menjatuhkan levian yang sudah tidak lagi memiliki akal sehat, tapi mareka masih tetap tidak bisa menjatuhkannya sedikitpun. Tapi.. semua hal itu bagian dari rencana 'penguasa dragon.

'Penguasa dragon' membuat rencana dengan menggunakan mahkluk lainnya agar levian kehabisan energinya, setelah itu dia akan membunuhnya dengan tangan sendiri.

Pada awalnya semua rencana yang telah 'penguasa dragon' ciptakan berjalan dengan sangat lancar, dia berhasil membuat levian berada di ujung nyawanya..

Tapi hal yang tidak pernah terduga terjadi pada levian, levian yang sudah berada di ujung kematiannya 'beevolusi ke tingkat yang lebih tinggi..' tingkat yang tidak bisa dicapai oleh mahkluk apapun.

Semua mahkluk memberi nama tingkat itu dengan sebutan "[Impossible existence]"

Dengan beevolusi ke tingkat 'impossible existence' keadaan langsung berbalik dalam seketika, hal itulah yang membuat levian berhasil membalas dendamnya..

___

"Sial, tingkat dari kekuatan itu benar benar sangat mengerikan"

Beberapa mahkluk lain yang melihat levian lewat layar timbul rasa kecemburuan, iri, takut dan perasaan lainnya.. Tapi suatu hal yang tidak pernah terduga terjadi di saat bersamaan.

Levian berjalan menuju tempat wanita itu mati, disana wanita itu di temani oleh satu pria kulit putih berambut hitam yang umur terlihat sama seperti levian.

Pria itu menatap kearah levian dengan tatapan penuh amarah. Dia menatap bukan tanpa alasan, itu karena lisa mati akibat dari perbuatannya levian.

"Jangan merasa tersakiti, meskipun kau sudah melakukan balas dendam sekalipun aku tidak akan pernah memaafkan mu"

Pada perkataan itu levian tidak menjawab apapun.

Mareka bertiga sudah lama menjadi saudara,

bagi mareka berdua lisa itu seperti adik mareka sendiri, meskipun tidak sedarah mareka sudah lama bersaudara satu sama lain.

Pria itu bernama volfir.. levian dan volfir memiliki kepribadian yang terbalik, karena itu dia tidak pernah suka dengan levian yang selalu membahayakan lisa kemanapun dia pergi..

"Tunggu saja setelah aku sembuh, aku sendiri yang akan membunuhmu dengan tanganku sendiri"

Saat ini amarahnya sudah mencapai puncak, meski begitu dia masih bisa menahannya untuk tidak membunuh levian. Tapi..

"Sayangnya, kau tidak dapat melakukan itu meskipun kau berusaha sekalipun"

Darah dalam tubuh volfir semakin mendidih saat mendengar perkataan yang levian lontarkan tanpa ekspresi sedikitpun.

Tapi apa yang bisa dia lakukan? Semua perkataan yang levian katakan adalah kebenarannya.

Meski tidak mencapai tingkat 'impossible existence' pun levian masih bisa membunuh volfir dengan mudah.

'Tapi dia benar benar akan melawanku jika tubuhnya sedikit bisa bergerak'

Memang volfir tidak bisa menang jika melawan levian, tapi untuk hari ini dia merasa kalau volfir benar benar akan mencoba melawannya.

'Inikah yang di namakan cinta?'

Levian menatap langit yang semakin gelap, seperti sebentar lagi hujan akan turun jika dia berlama lama di tempat itu..

Setelah berdiam sedikit lama, levian menghela nafas, menatap ke arah volfir yang sedang duduk.

Volfir yang menatap balik ke arah levian menjadi takut setelah levian berjalan ke arahnya.

"Apa dia mau membunuhku?" Volfir semakin takut saat levian semakin dekat dengan dirinya.

Dia berpikir dirinya akan dibunuh karena perkataan yang dia katakan sebelumnya, tapi..

"Hei volfir! katakan padaku, jika lisa tiba tiba hidup kembali, apa yang akan kau lakukan?"

Apa yang dia pikirkan salah.. dia benar benar berpikir dirinya akan mati.

Menghela nafas panjang.. 'Sialan, pemikiran ku ternyata salah'

Setelah diam sejenak volfir mulai berbicara..

"Jika dia hidup kembali tentu saja aku sangat senang"

"Hanya itu saja?" Levian bertanya seakan jawaban itu sangat membosankan.

Melihat hal itu volfir mulai berbicara lagi.. "Tentu saja tidak, jika dia hidup kembali maka aku sendiri yang akan menjaganya sampai aku mati!"

Saat levian mendengar itu dia tersenyum, dia berpikir sudah saatnya dia menyerahkan sisa masalah kedepannya untuk volfir.

Dan juga, levian sedari awal sudah tahu kalau volfir diam diam menyukai lisa, jadi itu akan sangat cocok sebagai hadiah yang akan dia siapkan.

"Kau benar benar iblis, bisa bisanya kau masih bisa tersenyum saat sedang dalam keadaan seperti ini" volfir semakin kesal dengan senyuman levian itu.

Levian berjalan dan volfir langsung mengangkat tangannya, dia berpikir kali ini levian benar benar marah karena perkataan itu.

Levian mendekat dan meletakkan tangannya di tubuh lisa.. volfir langsung terkejut dengan tindakan levian. 'Sial, apa yang mau dia lak-"

Saat itu aura berwarna biru keluar di tubuh lisa yang tertutup dengan kain putih..

Volfir yang melihat itu memuncak amarahnya lebih besar dari sebelumnya..

Dia tahu apa aura biru itu, jika aura biru telah keluar dari tangan levian itu artinya sebentar lagi api biru akan menyala dan membakar seluruh tubuh lisa.

Volfir yang melihat hal itu tidak setuju jika lisa langsung menghilang.

"Hei sialan, hentikan" Volfir berteriak dengan cukup keras..

Melihat apa yang sedang levian lakukan membuat dirinya terkejut, dia mencoba bergerak untuk menghentikan tapi tubuhnya masih sakit.

Meski begitu dia berusaha bangun sambil menggertak giginya dengan sekuat tenaga.

"Kumohon hentikan"

Air mata mulai keluar, air matanya berdarah.. Karena tidak bisa bangun dia mencoba dengan cara merangkak

Dia terus menerus berteriak untuk menyuruh levian berhenti melakukan sesuatu pada lisa tapi levian tidak mempedulikan itu, dia terus melakukannya.

Volfir yang terus berteriak semakin tidak terdengar karena angin yang di akibatkan oleh aura biru itu semakin besar.

Merangkak dan terus merangkak dengan matanya yang berdarah, hingga pada akhirnya.. "Hentikan, kumohon hen..tikan"

Volfir memegang tangan levian dan aura biru yang sebelumnya keluar hilang.. dia menarik tangan levian dengan sekuat tenaga yang masih dia punya. "Sebenarnya apa yang kau lakukan hei-"

~thum~

"!!?"

levian jatuh ketanah dengan mata tertutup setelah volfir menariknya, dia sangat ingin memukul levian tapi saat ini dia harus memeriksa tubuh lisa terlebih dahulu.

Dia ingin memastikan agar tubuh lisa masih tetap aman.

Saat tangannya hampir menyentuh tubuh lisa, tiba tiba lisa terbangun..

"!!?"

Dengan beberapa detik volfir terdiam membisu seperti patung.. dia benar benar sangat terkejut dengan apa yang sedang terjadi di depannya itu.

Lisa bangun dan menatap kearah volfir dengan tatap kosong, wajah yang begitu polos dan baik terlihat pada wanita yang berumur 13 tahun itu..

Dia sangat cantik dengan rambutnya berwarna kuning, matanya bewarna biru muda, kulitnya berwarna putih, badannya yang telanjang dan dia masih menatap kearah volfir seperti orang yang kebingungan.

'Apa ini? apa yang sebenarnya sedang-' Saat volfir sedang memikirkan sesuatu terlintas di pikirannya.. 'Jangan jangan-' dia memaling badannya untuk memastikan kalau apa yang dia pikirkan itu salah..

Tapi saat dia memeriksa tubuh levian, apa yang dia pikirkan benar benar telah terjadi, levian yang di kenal dengan sebutan iblis terkejam telah mati setelah mengorbankan nyawanya untuk seorang gadis kecil.

'Apa ini? Kenapa begini? Apa ada sesuatu sampai membuatku segila ini?' saat ini pikiran volfir benar benar sangat kacau dengan apa yang sedang terjadi.

Tiba tiba! Dia melihat sesuatu di samping levian terjatuh..

Kertas putih dengan tiga titik! Itu adalah kertas, volfir mengambil kertas itu dan membukanya dengan hati hati.

Kertas suara.. kertas yang digunakan untuk mendengar apa yang telah direkam oleh si pemilik kertas, kertas itu hanya bisa digunakan sebanyak satu kali, jadi volfir harus fokus dalam mendengarkannya.

Saat volfir membuka kertas itu, suara levian terdengar..

「Apa kau mendengar ini? volfir sialan!」

Saat volfir mendengar itu membuatnya kesal, bahkan disaat genting dia masih sempat mengatakan hal hal yang tidak berguna, tapi volfir harus fokus agar tidak tertinggal pesan satu pun.

「Dengar baik baik apa yang aku katakan selanjutnya.. pertama, kau tidak perlu tahu apa yang sedang terjadi padaku.. saat kau sudah melihat lisa bangun berusahalah untuk menghiburnya karena ingatannya mungkin saja hilang」

Saat volfir mendengar itu membuatnya terkejut, dia menatap kearah lisa yang terlihat masih kebingungan..

「Yang kedua, jika kau sudah menghiburnya langsung saja pulang, batu teleportasi sudah aku simpan di cincin penyimpanan yang ada di tanganku itu, kau hanya perlu mengambil cincin itu tanpa perlu mempedulikan tubuh ku」

Sembari mendengar apa yang dikatakan oleh levian, volfir juga ikut mengambil cincin, saat ini pikirannya benar benar kacau dengan keadaan yang terjadi, tapi dia harus fokus.

「Jika lisa bertanya sesuatu tentang tubuh atau siapa aku, bilang saja kalau aku orang yang mencoba membunuh kalian berdua, itu saja yang akan aku katakan.. oh dan yang terkahir, kau harus cepat pergi dari tempat itu, karena aku merasa sesuatu yang tidak menyenangkan. 」

Volfir menggertak giginya semakin kuat..

Dia tahu levian itu iblis.. tapi mareka sudah cukup lama saling kenal satu sama lain, karena itu saat dia mendengar permintaan levian membuatnya tidak ada pilihan selain mengikuti seperti apa yang dia katakan.

Dan.. kata kata terkahir yang levian katakan membuatnya merasa seperti ada sesuatu bahaya yang akan terjadi.

Setelah semua persiapan selesai, volfir berdiri didepan lisa sambil memberi baju yang dia dapatkan dari cincin penyimpanan levian.. "Pertama pakailah itu"

Wajah volfir terlihat memerah saat memberi pakaian, dia sebelumnya tidak menyadari kalau lisa dalam keadaan telanjang.. dia sampai memalingkan kepalanya karena malu.

Setelah semua persiapan selesai dan lisa sudah memakai baju berwarna hitam milik levian, volfir juga ikut mengantikan bajunya dengan warna yang sama yang dia dapatkan dari cincin levian.

"Saat ini kau pasti merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi"

Volfir berbicara dengan Lisa yang berdiri dengan ekspresi kekosongan, Lisa tidak menjawab apapun.

"... Jadi, untuk saat ini ikut aku terlebih dahulu karena di sekitar sini sudah sangat berbahaya, setelah sampai di luar aku akan mengatakannya sedikit demi sedikit agar kamu mengerti"

Lisa mengangguk, volfir yang melihat ada harapan merasa sangat senang.. setidaknya untuk saat ini ada perbedaan yang terjadi pada lisa.

'Aku benar benar sangat berterima kasih padamu'

Volfir menatap kearah tubuh levian yang sudah tidak bangun lagi.. 'Jika itu aku, aku tidak percaya diri' volfir tidak percaya diri untuk mengorbankan nyawanya demi orang lain.

Saat ini tubuh volfir sudah sembuh 100% setelah mendapatkan sebuah obat di cincin levian.

Saat mareka sudah siap untuk pergi, lisa menarik baju volfir dari belakang.

"Apa ada sesuatu yang masih tertinggal?"

Lisa menunjukkan tangannya ke tubuh levian yang terbaring di tanah..

"...Dia itu seorang pria yang jahat, jadi kita tinggalkan saja mayatnya itu"

"Ti..tidak boleh"

Lisa untuk pertama kali membuka suaranya setelah bangkit dari kematiannya, volfir yang mendengar suara lisa terkejut.

Siguiente capítulo