"Maafin, gue, Sam? semalaman, gue udah berusaha mengingat akan insiden itu, tapi tetap saja, gue gak ingat apa-apa." Ucap Ara, penuh rasa bersalah.
"Kak, jangan pernah maksain, buat ingat sesuatu, ya?"
"Emang, kenapa, Sam?"
"Biarkan, mengalir aja, Kak. Takutnya, malah membuat kondisi Kakak, semakin drop."
"Tapi, kalau gue bisa ingat kan, bakal mempermudah, nyari orang itu, Sam?"
"Iya Kak, aku paham maksud, Kakak. Cuman, Kakak juga harus tahu, kalau kondisi Kakak, gak bisa sepenuhnya, ngelakuin itu."
"Apa karena, kondisi gue makin buruk? Iya, kan?" tanya Ara, yang memaksa Sammy, untuk menjawab.
Sammy terdiam, ia masih tidak sanggup, jika harus bilang, kalau memang kondisi Ara, sudah makin berkurang presentasenya, untuk dapat benar, menggunakan daya ingatnya.
"Sam? jawab gue!" Ara memaksa Sammy, sambil menatap mata Sammy, dengan kedua mata Ara, yang sudah berkaca-kaca.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com