"Selamat pagi Pak Febian."
"Pagi," jawab Febian sambil tersenyum.
Namun sayangnya senyum Febian langsung berubah begitu saja ketika dia masuk ke dalam lift. Dimana di dalam lift itu ada Ayah dan kakak tirinya.
"Kenapa ga masuk?" tanya Ayah tirinya.
Tanpa menjawab pertanyaan Ayah tirinya itu, Febian langsung masuk ke dalam lift yang sama. Suasana di dalam lift terasa sangat canggung. Di antara ketiganya sama-sama saling diam. Hingga akhrinya Ayah tirinya lah yang memulai semua pembicaraan.
"Gimana kabar kamu? Semalam kamu tidur dimana?"
"Saya tidur di hotel semalam."
"Ohh gitu. Kirain kamu langsung ngadu ke Mamah kamu dan berlindung di bawah ketiak Mamah kamu," sambung kak Felysia.
Febian yang mendengar perkataan kakak tirinya tadi langsung merasa sangat emosi. Tetapi tetap dia tahan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com