Dia mengubur wajahnya sendiri di dalam kedua tangannya. Dia mendengar seseorang duduk di sampingnya lalu Roki, menoleh ke samping. Sistina memandang wajahnya dengan kesal.
"Apa kamu lihat-lihat, dasar playboy!" ucapnya lalu menggeser tempat duduknya,"Mncium seorang gadis di sekolah, dasar genit!" kesalnya sambil menarik-narik pipinya hingga memerah.
"Sakit-sakit, ampun!" rintih Roki. "Itu tidak benar, dia yang menciumku terlebih dahulu," balasnya mengatakan yang sebenarnya.
"Pembohong, tidak ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin rumor itu menyebar begitu saja sampai ke sini!" balasnya sambil mencubit pipinya dengan kesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com