Rama kembali merekam kalimat terakhir dari Nalla di kepalanya. Kalimat yang membuat hatinya berbunga-bunga sampai dia sulit memejamkan kedua matanya.
"Selamat malam, Kak Rama.., sayang.." , suara Nalla berulang-ulang dia dengar di kepalanya.
"Selamat malam, Sayang.." ucap Rama. Dia mengucapkan kalimat itu sambil menatap layar ponselnya yang berisi foto Nalla dan Athalla.
Di tempat lain, Nalla mulai panik. Bertemu mertua? Sungguh sangat menakutkan. Bukankah banyak yang mengatakan kalau mertua perempuan dan menantu perempuan itu seperti musuh abadi? Rama secara pribadi begitu luar biasa, sudah pasti dia dibesarkan oleh orang tua yang luar biasa juga, pikir Nalla. Belum apa-apa dia sudah merasa rendah diri dengan keadaannya.
"Apa keluarga Rama bisa terima ibu sama kamu Thalla?" Tanya Nalla pada bayinya yang sedang tertidur pulas setelah kekenyangan menyusu.
"Semoga ya Sayang" gumam Nalla lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com