Evelin segera masuk ke dalam toilet yang ada di dalam kamar tersebut.
Ia pun segera mencoba menghubungi Jaya. Tetapi beberapa kali ia tidak bisa dihubungi. Lalu ia mencoba untuk menghubungi Bu Kartika atasannya, tetapi juga sama tidak bisa dihubungi.
"Aduh, pada ke mana sih semuanya. Susah sekali untuk di hubungi." Keluh Evelin.
Tak lama kemudian malah ada nomor telepon yang masuk.
"Ini bagaimana ya. Kok malah ada yang masuk. Pakai nomor yang tidak di kenal lagi. Padahal hanya orang-orang tertentu saja yang tahu nomor ini." gumam Evelin dengan wajah yang terlihat serba salah.
"Oh iya jangan-jangan Jaya atau Bu kartika. Kan barusan aku yang menghubungi mereka berdua dengan nomor ini." ucapnya lagi dengan bersemangat.
Begitu Evelin menekan tanda gambar gagang telepon dan berkata, "Halo." Dengan suara pelan.
Tetapi ternyata tidak ada suara sama sekali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com