Arabella yang dibawa ke kamar pun dibaringkan pada kasurnya. Orchidia duduk di sebelahnya dan terus menatapnya dengan raut khawatir.
"Bu, palingan aku hanya keseleo. Jangan memasang ekspresi begitu, kecantikan Ibu bisa berkurang, loh!" canda Arabella untuk mencairkan suasana.
"Astaga, masih sempat-sempatnya kamu bercanda, Arabella. Padahal aku sudah sangat takut kakimu kenapa-kenapa," Orchidia mendesah lemah. Disandarkannya tubuh langsingnya itu ke kepala kasur Arabella.
"Saya hanya menggunakan sedikit kekuatan agar tubuh saya terdorong lebih jauh dari yang seharusnya, Bu. Saya sudah memperkirakan ini kok," ungkap Arabella.
"Arabella, kamu tidak harus begini. Jangan gunakan tubuhmu untuk membalas dendam," tegur Orchidia tak suka. Ia khawatir, keamanan Arabella adalah yang paling utama.
"Maaf, Bu. Tadi saya sama sekali tidak berencana begitu, tapi kebetulan sedang ada momen yang tepat. Jadi.. saya gunakan saja untuk membalas Welia," gumam Arabella.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com