"Kemarin, aku menyarankan bahwa kita minta bantuan ustadz, tapi kamu menolak, sekarang setelah Florine yang bicara, kamu langsung setuju dan bilang kalau itu saran dari dia, kamu ini kenapa?"
Morin menyipitkan matanya, merasa curiga sekaligus cemburu karena Farhan dinilainya pilih kasih.
"Oh, kamu cemburu?"
"Ya, iyalah, Yank! Harusnya, kamu itu dengerin aku, bukan yang lain! Gimana, sih?"
"Farhan ini bagaimana? Memang seharusnya mendengarkan saran wanitanya saja, bukan wanita orang lain!"
Pak Hanzie ikut bicara, dan ini membuat Morin dan Farhan sama-sama beralih menatap pria itu dalam sekejap.
"Wanita orang lain? Memangnya, Florine itu wanitanya siapa?" tanya Morin, lupa dengan kekesalannya pada sang pacar.
"Wanitanya Hanzie!"
Farhan yang bicara, dan hal ini membuat Florine dan juga Pak Hanzie sama-sama memalingkan wajahnya.
Morin dan Farhan saling pandang. Seperti mencium gelagat yang tidak biasa antara Pak Hanzie dan juga Florine. Lalu keduanya tersenyum penuh arti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com