webnovel

Keperawanan Sari Terenggut

ADA BEBERAPA BAB YANG MENGANDUNG ADEGAN DEWASA 21+ Dia Sari, gadis kelas 3 SMA yg biasa saja,  wajahnya tak begitu cantik namun tak begitu terlihat jelek, hanya saja dia belum pandai bergaya juga belum lihai membuat dirinya terlihat menarik, Sari aslinya memiliki warna kulit kuning langsat, itu semua karena ia selalu berjalan kaki, jika hendak pergi dan pulang sekolah,  sehingga kulit gadis itu menjadi berwarna kecoklatan. Ia merupakan anak yang agak pendiam, sedikit pemalu,  kalo kata anak jaman sekarang disebut minderan. Abra, lelaki tampan dan keren, yang memiliki badan yang tegap, dada bidang penampilannya bisa membuat wanita berdecak kagum saat melihatnya, Sari menyukai Abra sejak pertama melihatnya, namun Sari sempat kecewa saat Abra bermesraan dengan temannya sendiri. meskipun Sari sudah berubah menjadi gadis Kota yang menarik, namun kepolosannya tak bisa hilang begitu saja, hingga membuat ia sangat mudah percaya akan mulut manis pria, karena kebodohannya ia rela kehilangan harta yang paling berharga pada dirinya, yang harusnya ia jaga hingga tiba waktunya nanti. siapakah lelaki yang merenggut keperawanan Sari?.. apa dia memang lelaki yang benar-benar tulus mencintai sari dan akan membahagiakannya. Atau dia lelaki yang membuka pintu penderitaan untuk Sari menghadapi hidup yang kejam ini. inilah perjuangan hidup Sari yang harus menghadapi kenyataan akibat kebodohannya sendiri.

Buwa_hebat20 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
268 Chs

Seperti Mamah Muda

"Dion ditemani kak Sari ya, papi cuma bisa antar aja nanti, kalau sudah selesai Papi jemput ya," ujar Erlan kepada anaknya nya, Dion pun langsung menyalami tangan papinya itu.

"Iya tapi hati-hati di jalan ya Pi." Balas Dion.

"Iya sayang, semoga ujiannya berjalan lancar dan hasil ujian piano dan bahasa Inggris Dion memuaskan ya." Erlan memberi semangat kepada putranya itu.

"Papi, Dion kan belum tahu nanti pulangnya berapa jam, karena ini ujian berbeda dengan hari biasanya, lalu bagaimana papi tahu kapan harus menjemput Dion, kan papi gak Dion pulang jam berapa." Tanya Dion kepada Erlan.

"Memangnya, pulangnya tidak seperti biasa?" Erlan balik bertanya lagi.

"Tidak Papi, Kalau ujian akan lebih lama dibanding les seperti biasanya." Terang Dion.

"Oh begitu, nanti kamu bilang gurunya kalau sudah selesai tolong telepon ke nomor papi ya, nomor orang tua di sana kan sudah tersimpan," suruh Erlan kepada Dion.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com