Saga menatapnya dengan alis berkerut. Hati nuraninya merasa bersala, "Stella, aku hanya peduli padamu."
Gadis itu menjadi sangat marah sehingga dia tidak bisa tertawa atau menangis. Dia menatap Saga galak, dan berkata dengan nada malu, "Tapi aku tidak."
Saga meragukan apa yang dia katakan. Jika tidak, mengapa Stella memperlihatkan temperamen yang begitu pemarah hari ini?
Jarang bagi Stella untuk memahami arti tatapan matanya. Stella hanya bisa merasakan aliran darah yang panas tepat di atas kepalanya. Dia sangat marah sehingga mengulurkan tangannya dan memukul Saga.
Kebetulan tamparan ini mengenai lengan Saga yang terluka.
"Aduh ..." Saga hanya mengeluh seolah sangat kesakitan. Dia mencengkram lengannya, dan mengerutkan kening, seolah pukulan barusan itu benar-benar menyakitkan.
Tatapan mata Stella menjadi panik, dan dia dengan cepat bertanya, "Kau ... kau tidak apa-apa, 'kan?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com