Fira melirik Yudha. Yudha sudah benar-benar pulih dengan baik, dan walaupun dia melihat Rudi lagi, rasa takut dan tekadnya tidak berkurang.
Yudha tidak bisa menahan diri kecuali membiarkan setengah tubuhnya berada di depan Fira.
Dulu, kakak perempuannya yang selalu melindungi mereka. Sekarang dia sudah tumbuh besar, sudah waktunya dia dan Yudhi melindungi kakak mereka.
Pria di depannya bukan lagi seorang ayah bagi mereka, melainkan orang asing yang lebih menakutkan dari musuh.
"Fira, kalau kamu punya waktu, pulanglah ke rumah,"
Senyuman Fira muncul di wajahnya "Rumah? Rumahku, maksudmu ..."
Wajah Rudi tidak begitu bagus, "Maksudku pulang ke rumah Setiawan! Bagaimanapun juga, aku ayahmu, jadi aku masih punya hak untuk mengundangmu."
Fira tertawa terbahak-bahak sambil memegangi bahu Yudha. Badannya berayun ke depan dan ke belakang. Melihatnya seperti itu, ekspresi Rudi tampak semakin jelek, "Apanya yang lucu?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com