webnovel

Kebahagiaan adalah Ketika Aku Melihatmu Bahagia

Autor: Hoshi_Zora
Adolescente
En Curso · 12.9K Visitas
  • 2 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Apa yang bisa terjadi ketika dua pasangan telah berjanji untuk saling kembali ke satu dan yang lain, tetapi terjadi suatu masalah? Apakah kebahagiaan memang ada?

Etiquetas
5 etiquetas
Chapter 1Chapter 1

"Berjanjilah bahwa kau akan kembali kepadaku."

"Aku tidak akan berjanji, karena aku pasti kembali."

Dua remaja itu saling mengaitkan jari kelingking mereka dan saling tersenyum. Tampak wajah dari satu anak remaja yang lebih pendek itu terlihat bekas air mata.

"Sudah waktunya kau harus masuk. Nanti kau akan dimarahi."

"Biarkan saja. Aku tidak tahu kapan kita akan bertemu lagi. Aku juga tidak bisa mengantarmu ke bandara besok. Dalam waktu yang singkat ini…"

Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, anak remaja yang lebih jangkung telah mencium keningnya sambil tersenyum. Beberapa detik kemudian, dia menjauhkan bibirnya dari keningnya dan mengelus lembut pipi kanannya.

"Lihatlah pipimu yang sudah memerah ini."

Tidak heran, Jepang telah memasuki bulan dua belas dan perkiraan BMKG, salju tidak lama lagi akan turun menutupi seluruh Jepang.

"Kau selalu saja melakukan itu saat pipiku mulai memerah. Jangan-jangan kau akan melakukan hal yang sama pada wanita lain yang akan kau kenal di Amerika."

"Hah!" Remaja jangkung itu tergelak."Kau terlihat seperti cewek cemburu!"

Cewek itu segera memukul pelan bahu remaja jangkung itu."Jangan salahkan aku kalau aku juga akan memukul bahu pria lain."

Cowok itu segera memegang kedua pergelangan tangan cewek yang memukulnya dan menatapnya dengan serius."Aku tidak akan membiarkan kedua tanganmu ini untuk memukul pria lain selain diriku."

Cewek itu segera terdiam dengan wajah yang perlahan-lahan mulai memanas."Apaan sih…"

Suasana tiba-tiba menjadi hening dan keduanya tampak tidak mempermasalahkan keheningan itu. Mereka berdua telah sama-sama nyaman dengan keberadaan masing-masing. Cewek itu segera menepis kedua tangan cowok yang memegang kedua pergelangan tangannya dan merogok isi tasnya.

"Kau sedang mencari apa, Yen-Chan?"

"Diamlah sebentar, Senra-Kun."

Cowok yang bernama Senra segera diam dan menatap penuh penasaran pada Yen-Chan yang terus merogoh isi tasnya.

"Sepertinya tasmu banyak sampah, ya?"

Yen segera berhenti merogoh dan menatap tajam Senra."Kau benar-benar tidak bisa diam, ya? Aku tidak akan memberikan hadiah kenanganmu kalau begitu."

Senra segera membentuk tangan yang mengunci di depan mulutnya dan berpura-pura membuang kuncinya. Yen tersenyum puas dan mengulurkan kedua tangannya kearah Senra dengan tersenyum lebar tanpa memperdulikan tasnya yang terjatuh di saat yang sama.

"Untukmu!"

Senra hanya menatap diam benda yang ada di kedua tangan Yen.

"Senra-kun?"

"Kau… yakin memberikan ini padaku?"

Yen tersenyum tipis dan mengangguk."Iya."

"Tapi…" Senra berusaha beralasan.

"Tidak ada alasan untuk menolak." Potong Yen."Aku ingin kau memiliki ini."

"Tapi ini…" Senra berusaha untuk beralasan.

"Aku sudah bilang tidak ada alasan untuk menolak." Sergah Yen."Kalau kau berusaha beralasan lagi, berarti kau tidak ingin kembali lagi padaku."

Senra hanya menghela napas dan mengambil benda itu.

"Baiklah." Dia memegang erat benda itu."Baiklah." Ucapnya lagi."Aku akan menjaga benda ini dengan baik, sampai dia akan kembali lagi ke tanganmu."

Senyum di wajah Yen mulai mengembang lagi."Begitu dong!"

Senra juga ikut tersenyum.

"Aku akan meninggalkan Jepang besok. Kau tidak perlu mengantarku. Selain aku tidak ingin melihatmu menangis…" Senra terdiam sambil mengelus bagian mata kanan Yen."…aku juga tidak ingin membatalkan niatku ke Amerika karena melihatmu melambai di bandara sambil melihatku pergi…"

Yen terdiam sesaat dan berusaha bercanda."Kalau begitu aku harus ke sana, karena aku tidak ingin kau pergi."

Keduanya saling menatap.

"Maafkan aku."

Yen hanya menggeleng."Aku tidak apa-apa. Sungguh." Yen memegang tangan Senra yang mengelus matanya tadi dan menutup kedua matanya, berusaha mengingat betapa hangat tangan anak remaja yang akan beranjak dewasa ini.

Mereka tidak akan bertemu selama 3 tahun ataupun lebih, tergantung dari pendidikan yang akan ditempuh oleh Senra. Ini adalah pertama kalinya mereka akan berjauhan dari satu sama yang lain. Selama ini, mereka selalu bersama. Lebih tepatnya, Senra yang selalu bersama Yen.

Yen akhirnya membuka kedua matanya dan menatap lurus ke mata Senra.

"Aku tidak peduli bagaimana caranya. Kau harus kembali lagi kesini dalam waktu 3 tahun. 4 tahun adalah maksimal. Aku tidak akan mentoleransi lebih dari itu."

Ujung bibir Senra segera terangkat.

"Siap!"

***

También te puede interesar

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · Adolescente
5.0
275 Chs

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · Adolescente
5.0
430 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS