webnovel

Bukan Arah Rumah

Coki berniat mengajak Alesia makan di cafe dulu supaya lebih lama kebersamannya dengan Alesia saat mobil Coki tidak melintas ke arah jalan rumah Alesia lalu Alesia menatap Coki penuh tanya

"Coki biar aku yang bawa mobil kamu karena ini bukan arah rumah aku mungkin kamu lupa arah rumah aku" ucap Alesia sambil memegang lengan Coki saat lengannya di pegang Coki tersenyum puas

"Sayang aku ingat arah jalan menuju rumah kamu tapi aku mau mengajak kamu ke cafe dulu" jelas Coki panjang lebar sambil tangannya memegang pipi Alesia

"Emang kamu mau ngajak aku kemana Coki" tanya Alesia sambil menatap Coki

"Mau mampir ke cafe dulu sayang" gumam Coki lalu mencium rambut Alesia

"Mau ngapain ke sana Coki" tanya Alesia menatap Coki dengan tatapan tajam

"Mau makan sayang soalnya aku lapar tapi kalau kamu pengin hubungan intim sama aku di tempat itu bisa aku atur" canda Coki sambil tersenyum penuh kemenangan Alesia langsung membulatkan matanya mendengar jawaban Coki

"Bukannya tadi kamu sudah makan di mobil" pekik Alesia sambil melototkan matanya ke arah Coki

"Tadi cuma makan camilan sayang jadi aku masih lapar" gumam Coki sambil mengacak ngacak rambut Alesia dan Alesia memutar bola mata malasnya

"Sayang apa kamu ngga lapar" tanya Coki sambil memegang pipi Alesia sementara tangan Coki yang lain sibuk menyetir

"Ngga Coki aku masih kenyang" jawab Alesia jujur sambil menatap Coki

"Sayang tapi kalau sudah menikah sama aku jangan malas makan" ucap Coki lalu meraih kepala Alesia untuk bersandar di bahu Coki sambil tangan yang satu masih sibuk menyetir

"Coki aku bersandar di jok aja jangan bersandar di bahu kamu soalnya kamu lagi nyetir" balas Alesia sambil menatap arah depan dan mencoba menjauhkan kepala Alesia dari bahu Coki tapi tangan Coki menahannya sehingga Alesia hanya diam di tempatnya yaitu di bahu Coki

"Sayang aku ngga papa walaupun kamu seperti ini aku tetap fokus menyetir" gumam Coki sambil membelai rambut Alesia lalu mengecup rambut Alesia

"Tapi" saat Alesia belum melanjutkan kalimatnya Coki sudah memotong kalimatnya

"Sayang kalau kamu ngga bisa diam biar aku berhentikan mobil aku di pinggir jalan lalu aku cium bibir kamu lama" ancam Coki sambil terkekeh saat Alesia mendengar jawaban Coki lalu Alesia langsung diam saja

Airin menuju ke parkiran mobil sambil membawa barang belanjaannya setelah sampai di parkiran Airin lansung masuk ke mobilnya dan meletakkan barang belanjaannya di jok belakang Airin mulai melajukan mobilnya menuju rumahnya dengan kecepatan sedang saat di jalan Airin tersenyum puas mendapatkan jas, pakaian, atau dress yang di inginkan dan cocok untuk Airin sekeluarga

"Kayaknya Alesia sudah sampai rumah ngga sabar pengin berikan pakaian atau dress yang aku beli tadi" gumam Airin sambil tetap menyetir mobilnya

Laura dan Criss selesai memakan makananya dengan cara Criss membungkus satu porsi capcay Laura tersenyum puas karena dugaan Laura benar lalu Criss memanggil pelayan untuk membayar semua makanan yang di pesannya tadi

"Berapa total semuanya mba" tanya Criss sambil membawa bungkusan yang ada di tangannya

"Dua ratus ribu pak" jawab pelayan cafe sambil tersenyum ke arah Criss dan Laura bergantian Criss mengambil uang dari dompetnya

"Dugaan Laura benar ternyata papa ngga bisa menghabiskan semua makanan tadi" goda Laura sambil tertawa terbahak bahak Criss hanya diam saja

"Ini mba" gumam Criss sambil menyerahkan uang ke pelayan cafe

"Makasih pak" ucap pelayan cafe

"Sama sama mba" jawab Laura dan Criss bersamaan saat pelayan cafe hendak pergi Laura memangilnya

"Mba aku pesan nasi goreng spesial di bungkus satu porsi" ucap Laura sambil menatap pelayan cafe

"Baik mba saya bungkuskan dulu" jawab pelayan cafe sambil tersenyum ke arah Laura lalu meninggalkan Laura dan Criss untuk membungkus pesanan Laura

"Laura bukannya kamu tadi sudah makan nasi goreng sua porsi besar apa belum kenyang" tanya Coki sambil menatap Laura curiga

"Belum pah lagian Laura tadi sering nawarin diri supaya mau bantu papa menghabiskan makanan malah papa ngga ngedengerin omongan Laura" jelas Laura panjang lebar sambil memutar bola mata malasnya

"Tapi Laura kapan pesanan kamu datang kenapa waktu papa makan tadi kamu ngga pesan kalau sudah peaan dari tadi kita ngga bakal nunggu terlalu lama" pekik Criss sambil memicingkan mata ke arah Laura saat dalam kondisi seperti ini tiba tiba pelayan cafe datang membawa pesanan Laura

"Ini mba pesanannya" ucap pelayan cafe sambil tersenyum ke arah Laura dan menyodorkan bungkus makanan yang di pesan Laura

"Berapa total harganya mba" tanya Laura ke pelayan toko lalu Laura mengambil bungkus makanan yang di pesan Laura

"Harganya dua puluh lima ribu" jawab pelayan cafe sambil tersenyum melihat ke arah Laura dan Criss secara bergantian lalu Laura mengambil uang dari dompetnya

"Ini mba" ucap Laura sambil menyodorkan uang ke pelayan cafe

"Terima kasih mba" gumam pelayan cafe sambil menatap ke Laura dan Criss

"Sama sama mba" ucap Laura dan Criss secara bersamaan lalu Criss dan Laura langsung melangkahkan kakinya ke parkiran untuk mencari mobilnya

Saat perjalanan menuju cafe handphone Alesia berbunyi dan Alesia mengambil handphone nya dari kantong celananya lalu Alesia melihat nama yang menelpon Arjuna saat Alesia hendak mengangkat tiba tiba Coki merebut handphone Alesia dari tangannya lalu mengangkat telponnya Alesia hendak merebut handphone nya kembali tapi Coki meletakkan jari telunjuk di bibirnya

Arjuna

"Alesia kamu ada dimana emang kamu belum sampai rumah" tanya Arjuna karena mendengar suara mobil dalam telpon Coki hanya diam dan tidak menjawabnya

Arjuna

"Alesia kamu ngga usah malu aku tetap mencintai kamu koq walaupun bibir kamu sudah tidak perawan gara gara di cium oleh pacar kamu" Coki menahan tawa atas omongan Arjuna sementara Alesia yang mendengar karena di loudspeaker oleh Coki langsung menepuk jidatnya

Arjuna

"Alesia kenapa kamu dari tadi diam saja apa kamu masih malu mau berbicara sama aku jangan jauhin aku seperti ini Alesia aku rela melakukan apapun demi membatalkan pertunangan kamu dengan pacar kamu" jelas Arjuna sambil tersenyum lebar sementara Coki menatap Alesia dengan tatapan curiga lalu Alesia menjawab telpon Arjuna dengan keadaan telpon masih di tangan Coki

Alesia

"Ar ar arjuna jangan bahas itu sekarang" jawab Alesia dengan terbata bata karena di tatap tajam oleh Coki

"Sebenarnya apa yang Alesia dan Arjuna rencanakan untuk membatalkan pertunangan gue sama Alesia" monolog Coki sambil tetap fokus menyetir dan kadang menatap Alesia dengan tatapan curiga

Arjuna

"Alesia kamu ngga usah takut aku punya rencana mulai besok aku bakalan bersikap mesra di depan pacar kamu supaya pacar kamu menuduh pacar kamu selingkuh lalu menggagalkan pertunangannya dengan kamu aku yakin rencana kita pasti berhasil" jelas Arjuna panjang lebar sambil terkekeh Alesia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya sementara Coki tersenyum lebar karena sudah mengetahui rencana Alesia dan Arjuna yang sebenarnya

Arjuna

"Alesia kenapa kamu diam bukannya kamu sangat menginginkan pacar kamu membatalkan pertunangannya dengan kamu karena kamu ingin menyelesaikan kuliah dahulu soal jawaban cinta buat aku kamu ngga usah buru buru aku akan tetap menunggu kamu sampai kamu siap bahkan walau kamu menjawab setelah kamu menyelesai kuliah juga bakal aku tunggu jadi kamu tenang aja" jawab Arjuna panjang lebar sambil terkekeh saat Alesia akan menjawab kalimat Arjuna tiba tiba Coki sudah menjawabnya

Coki

"Aku pacarnya Alesia jadi kamu jangan berani beraninya dekatin Alesia karena sebentar lagi Alesia tunangan dengan aku dan Alesia sebentar lagi akan menikah dengan aku" tegas Coki sambil menahan emosi mendengar semua kalimat Arjuna yang ternyata masih mengejar Alesia sampai selesai kuliah sementara Arjuna terlonjak kaget

Arjuna

"Jangan ngerebut handphone orang ngga sopan ingat Alesia ngga suka ke kamu kamunya aja yang sering agresif ke Alesia" balas Arjuna sambil mengepalkan tangannya

Coki

"Kata siapa Alesia ngga menyukai aku Alesia menyukai aku makanya ingin mempercepat pertunangannya dengan aku" jawab Coki berbohong supaya Arjuna percaya

Alesia

"Bohong Arjuna aku ngga" saat Alesia akan menyelesaikan kalimatnya tiba tiba Coki mematikan mobilnya dan langsung mencium bibir Alesia dengan ganas dan Arjuna paham pasti Alesia sedang di cumbu oleh Coki

Arjuna

"Aku tahu Alesia kamu ngga suka sama pacar kamu jadi ngga usah jelasin apa apa ke aku" gumam Arjuna sambil memijit pelipisnya

Coki

"Terserah kamu mau bicara apa yang jelas Alesia akan cepat bertunangan dan menikah dengan aku secepatnya aku usahakan kamu juga aku undang saat pernikahan aku dan Alesia supaya kamu tahu kalau Alesia menyandang istri aku" jelas Coki panjang lebar sambil tertawa terbahak bahak saat Arjuna akan menjawab Coki memutuskan sambungan teleponnya

"Alesia seandainya lo sudah menerima cinta gue dari dulu pasti ngga ada yang berani agresif ke lo tapi tenang aja gue bakalan tetap bantu lo supaya lo tidak jadi bertunangan dan menikah sama pacar lo" gumam Arjuna sambil senyum yang manis