Hari menjelang malam, Ira dan Fatimah sudah selesai dengan semua pekerjaannya. Kini saatnya mereka berpamitan, membuat Ali mengalihkan pandangannya ke arah mereka.
"Nyonya Laras, saya pulang dulu ya? Besok saya akan datang lagi seperti biasa," pamit Ira pada Laras.
"Ehh, kalian tidak usah datang dulu. Karna besok saya dan Ali yang akan mendatangi rumah kalian," jawab Laras melarang.
"Hah? Mendatangi rumah? Memangnya kenapa nyonya?" tanya Fatimah dengan tatapan bingungnya.
"Ya melamar kamu, memangnya apa lagi?" jawab Laras dengan tatapan herannya.
Seketika Fatimah langsung melebarkan matanya, dan tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan Ali. Keduanya terdiam cukup lama, sampai akhirnya Laras berdehem dan tatapan itu pun terputus.
"Belum mahram kali," sindir Laras dengan tatapan meledeknya.
Fatimah menunduk dengan wajah merona, sedangkan Ali mendengus sebal karna godaan ibunya itu.
"Apa sih bu? Kan tidak sengaja," balas Ali dengan helaan nafas kasar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com