webnovel

Kejadian

Akhirnya Rosa pun mengajak Ari berkeliling di desa itu. Namun, kejadian tidak terduga, Rosa dan Ari jatuh saat melewati jalan yang curam dan rusak. Maklumlah, di desa Rosa memang banyak sekali jalan yang belum di perbaiki. Dan, na'as sepeda motor yang mereka kendarai ada kerusakan, dan tangan Rosa juga terluka. Tempat kejadian itu jauh dari rumah warga. Hingga sulit untuk Rosa dan Ari meminta bantuan.

"Kamu terluka, Ros?" tanya Ari sembari memegang tangan Rosa yang terluka.

"Nggak apa-apa, cuma sedikit aja Mas," jawab Rosa sambil menahan perih di tangan gadis itu yang terluka.

"Tidak ada rumah warga di sini?" tanya Ari lagi pada Rosa.

"Tempat ini jauh dari rumah warga Mas," balas Rosa.

"Mana sepeda motor kamu juga rusak," ucap Ari sambil melihat ke arah sepeda motor gadis itu.

"Udah, tidak usah di pikirkan Mas. Yang paling penting kita tidak terluka," jawab Rosa. Padahal Rosa sendiri saat ini sedang terluka. Tapi, bisa-bisanya gadis itu mengatakan tidak terluka.

"Apanya yang tidak terluka? Tangan kamu saja sampai terluka itu Ros," kata Ari sambil tetap memegang tangan Rosa.

"Tidak jauh dari ada gubuk, yang dekat persawahan. Kita bisa beristirahat dulu di sana Mas," ucap Rosa memberi tahu, sembari menahan sakit di tangan gadis itu yang terluka.

"Iya sudah kita ke sana. Kamu masih kuat untuk berjalan tidak?" tanya Ari, pasalnya melihat Rosa yang sedikit meringis menahan sakit.

"Masih Mas," jawab Rosa.

Sambil mulai bangkit, Rosa di bantu oleh Ari. Rosa masih kuat untuk berjalan, karena yang terluka hanya tangan sebelah kirinya untuk menahan sepeda motorny agar tidak jatih tadi. Sedangkan, Ari mendorong sepeda motor Rosa. Tak sampai tiga menit mereka berdua sampai di gubuk itu. Karena kelelahan, tanpa sadar mereka malah ketiduran.

"Kemana Rosa pergi ya, kok belum pulang-pulang juga," gumam sang nenek.

Pasalnya hari sudah mulai petang, tapi Rosa belum juga kembali ke rumah. Sedangkan, Ari yang tinggal di rumah Pak Kades berdekatan dengan rumah nenek Rosa. Sang nenek risau, karena sang belum juga pulang, bukan belum bekerja.

Di dalam gubuk, Rosa dan Ari terbangun ketika hari sudah gelap. Saat mereka berdua bersiap mau pulang, tiba-tiba saja turun hujan deras. Akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di gubuk itu. Ari yang memang sejak awal terpesona dengan kecantikan Rosa, merasa punya kesempatan untuk berduaan dengan gadis itu.

"Hujan, giman kita pulangnya nih Mas?" tanya Rosa yang melihat ke arah hujan turun.

"Kita tunggu sebentar lagi saja Ros. Sampai hujannya sedikit reda," jawab Ari sambil melihat wajah Rosa.

"Ya sudah," balas Rosa sambil memeluk tubuhnya sendir.

"Kamu kedinginan ya Ros?" tanya Ari sambil mendekati Rosa.

Entah sadar atay tidak, yang awalnya tubuh mereka berjauhan kini saling berpelukan. Ari laki-laki normal, apa lagi melihat gadis cantik yang sedang laki-laki itu peluk saat ini, membuat adik kecilnya Ari menjadi terbangun. Perlahan tangan Ari mulai memegang dada Rosa. Sedangkan, Ari merasa tidak ada penolakan terus melakukan lebih, hingga Rosa terbangun dan terkejut ketika melihat semua yang di pakai oleh gadis itu sudah terbuka. Dan, Ari langsung membuka seluruh pakaiannya juga.

"Jangan Mas," ucap Rosa yang menolak supaya Ari tidak melakukan itu pada Rosa.

"Tidak apa-apa Ros, saya akan bertanggung jawan," ucap Ari dengan suara beratnya.

"Aku mohon jangan lakukan itu Mas," Rosa tetap menolak, tapi tenaga Ari lebih kuat.

Sedangkan, Ari yang sudah bernafsu tidak memperdulikan penolakan Rosa. Hingga terjadilah penyatuan yang benar-benar Ari inginkan.

"Argh," ucap Ari puas setelah mencapai pelepasannya yang berulang kali.

Ya, Ari melakukannya tidak hanya sekali. Tetapi, berulang kali. Dan, Ari juga membuang benihnya ke dalam rahim Rosa.