"Oh, jadi kau masih ingat apa yang terjadi ya?" Tanya justin dengan wajah menyebalkan. Ia masih memakai baju basketnya yang tidak berlengan..sungguh itu sangat keren sekali. Dia menanyakan itu dengan sangat dekat sekali wajahnya.
"Oh, a-aku tentu saja masih ingat," jawabku dengan gagap. Aku sungguh merasa aneh sekali berada di dekatnya.
"Jadi apa kau tidak gagar otak?" Tanya Justin dengan melihat kedua mataku dengan serius. Sorotan mata hazelnya itu membuatku benar benar meleleh.
"Apa kau bilang ? Gagar otak? Tentu saja tidak. Aku masih ingat semuanya Justin," jawabku dengan tegas. Kini aku mencoba untuk duduk dari berbaringku. Justin memundurkan dirinya. Ia yang sedang duduk di sisi ranjang ku kini berdiri di samping ranjang ku. Melihatku dengan serius.
Aku merasakan sedikit sakit pada keningku. Jariku tanganku meraba keningku. Ada sedikit benjolan dan kulihat di cermin yang ada di tembok. Warna merah juga ada di keningku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com