"Kau juga merasakan hal yang sama, bukan begitu, Noah?" tanya Liam. Akan tetapi, tidak ada jawaban dari suara yang saat ini sudah dikenalnya. Keheningan melanda mereka bertiga yang membuat Liam menoleh untuk menatap wajah pria yang tadinya dianggapnya sebagai pria yang lemah.
"Kau mendengarku?" Liam kembali bertanya. Bahkan, Axel yang tadinya memilih untuk mendengar penjelasan dari Professor Zehel merasa tertarik untuk menatap kejadian pada dua orang yang berada di sampingnya tersebut.
Noah masih menghiraukan mereka ketika dua orang itu memanggil namanya. Matanya melebar karena keterkejutannya setelah melihat pria yang berperawakan berandalan yang berada di samping Professor Zehel.
"Mungkin dia kesurupan setelah bertemu dengan Hunter Moris."
Terdengar samar olehnya, suara Axel Frederick yang membuatnya sakit hati. Akan tetapi, tetap ia abaikan karena keterkejutannya lebih besar dibanding emosinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com