webnovel

HUNTER: Rebirth of The Darkness Monarch

Altair Noah Ortiz. Dia tidak akan menyangka hidupnya akan serumit ini. Menjadi orang yang lemah bukanlah keinginannya. Dia harus menahan rasa pedih sebagai aib keluarganya. Bahkan ketika terjadi [Kebangkitan] dia sama sekali tidak mengalaminya. Akan tetapi ketika dunia berubah menjadi medan perang, semua berubah. [System] seolah mempermainkannya dan memberikannya [Elemen] yang tidak ada dimiliki oleh [Player] lain. [Kebangkitan] nya dia usahakan untuk disimpannya, namun setelah pertarungan dengan [False Kelas B], rencananya kandas. [Kebangkitan] nya menjadi bahan perbincangan negaranya bahkan sampai ke luar negeri. Namun itu bukan sebagai keberkatannya, melainkan permulaan dari sesuatu yang lebih berbahaya dari ini. Altair Noah Ortiz. Pria dingin yang maniak membunuh harus melindungi bumi dari [False] yang menggila dan bencana yang lebih besar dari itu. "Siapa?" Kota Banssang sebagai medan perang Para Hunter dengan [False]. Kemunculan [Tower] dan [Portal] mengacaukan semuanya yang ada di sana. "Altair Noah Ortiz. [Monarch] dari semua [Kegelapan] akan mencabut nyawamu."

Chyruszair · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
272 Chs

[Bangun]

"[HEYAAA!!!]"

"[MATI!!!]"

"[KAMI MONSTER TIDAK AKAN KALAH DENGAN RULERS!]"

'Lagi!?'

Aku kembali membuka mataku dan perlahan, penglihatan yang buram semakin lama semakin jelas. Medan perang yang penuh dengan kobaran api, penuh dengan darah, dan penuh dengan mayat. Perang yang sama dengan kejadian tadi.

Saat ini aku berada di atas tanah. Tempatnya tidak jauh dari tempat pertama kali aku turun dari tebing setinggi 12 meter tersebut. Aku menoleh ke bawah, menatap pedang yang di hunus di depan seseorang yang sudah berlumuran dengan darah.

'Apa yang terjadi?' Lagi-lagi aku memikirkan hal yang sama.

Pria yang berada di hadapanku ini, tersungkur di atas tanah atau sudah kalah telak dengan pemilik tubuh ini. Badannya penuh dengan luka dan bahkan jubahnya yang bermula berwarna putih tersebut kini sudah berganti warna menjadi merah. Darah. Pada bagian dadanya, tertancap pedang, dibiarkan begitu saja dan darah terus menerus mengalir dan semakin membasahi jubahnya.

"[Menyerahlah.]"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com