webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
291 Chs

BAB 148

Selamat membaca..

.

.

Aletta membuka mataya saat mendengar suara kicauan burung, bersatu padu dengan gemercik air. Semilir dingin yang berasal dari angin pagi hari membuat Aletta mau tak mau terbangun, keluhan manja Aletta keluarkan, dirinya kedinginan! Ke mana perginya selimut kesayangan Aletta?!

Aletta mengucek matanya dan menerjap linglung, merasa heran dengan situasi kamarnya yang berubah menjadi hutan.

"Apa aku bermimpi?" gumam Aletta menatap sekelilingnya malas, ia menggaruk lehernya dan berdiri tegap. Menghampiri aliran sungai kecil di sampingnya, dan menatap pantulan wajahnya sendiri.

"Tapi... Kalau mimpi, perasaan aku tidak pernah merasa bisa bicara seperti ini..." gumam Aletta.

'Byur!'

'Seplash!'

"Hosh... Hosh... Hosh..." Aletta ngos ngosan sendiri, jantungnya berdetakk kencang karena kelehan berlari mengarungi jalan dan sungai.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com