Selamat membaca
.
.
Mobil yang di kendarai yudistiraberhenti di basmen apar temen, dengan membawa satu kantung kresek kue putu, yudistira melangkah memasuki gedung apar temen.
Dengan senyum bahagia, yudistira melangkah keluar dari lift, menuju pintu rumahnya, membuka pintu lalu masuk dengan gembira bersama sekantong kue putu.
"key!" pangil yudistira saat membuka pintu kamar kayla.
Tidak ada sahutan, semuanya tetap sama, sama persis dengan yang ia tinggalkan bebrapa jam yang lalu.
"key... kamu kemana, kenapa meninggalkan aku!" lirih ydusitira terduduk di lantai saat melihat kamar kayla yang kosong.
Dada yudistiraterasa sesak, matanya mulai mengalirkan air mata dengan deras, melupakan fakta bahwa ia adalah seorang laki laki yang tidak pantas menangis seperti pecundang.
Harusnya saat ini yang harus di lakukanya adalah mencari kayla, namun, ia tak mampu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com