webnovel

HE IS MY PRINCE

Autor: Firliana IS
Adolescente
En Curso · 15.1K Visitas
  • 21 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Memiliki rasa cinta untuk seseorang, itu wajar. Tetapi saat cinta itu kamu berikan untuk ketiga orang? Apakah itu masuk akal? Ah, mungkin orang-orang akan menganggapmu gila atau mungkin murahan? Bahkan terkadang mereka akan dengan senang hati mampu mengatakan jika kamu adalah 'anak rusak' ya semacam itulah. Lain halnya, Streta tak pedulikan ocehan sekelompok manusia tentang itu. Yang pasti dia akan tetap mencintai ketiga orang yang melekat dalam hatinya. Lantas, siapa ketiga orang yang dimaksud? Kalian akan tahu nanti. Dan pada akhirnya gadis itu sadar, bahwa selama ini dia keliru. Salah seorang pria, dia yang menyadarkannya. Dialah satu dari ketiga yang masih bertahan dalam hatinya. Lantas mengapa? Dan siapa? "Yang pasti dia adalah pangeranku." -Streta Alrisa Marganya. Namun percayalah, pria yang justru membuatnya sadar, ternyata akan menjadi sangat menyakitkan baginya, setelah tahu ada fakta tersembunyi yang terselip di dalamnya. Baiklah, jika deskripsinya kurang menyentuh, kalian bisa langsung baca ceritanya. Oke, segitu aja:)

Chapter 1Prolog

"Anjir gue kalah nih?!" Streta mengumpat kesal. Lalu menatap kelima sahabatnya secara bergantian.

"Tenang Ncess, kali ini lo bukan seorang yang kalah terakhir. Liat, masih ada Udin dan Glea," celetuk Aruna kemudian.

Gadis yang masih meneguk beberapa gelas air karena tersedak kuah bakso yang panas dan pedas itu hanya melirik sinis Aruna yang stausnya kali ini ialah sebagai pemenang. "Tapi tetep aja, biar bagaimanapun gue bakal kena prank chat!"

"Cuma satu doi Ncess. Sans!" Maura yang masih sibuk mendinginkan badan ikut menimpali.

Streta memutar bola matanya kesal. Ini kekalahan entah ke-barapa baginya. Yang pasti, dia sangat membenci momen saat seperti ini. Atas hukuman tertidakmanusiawi.

"Akhirnya gue bakal ngeprank dua doi!" Audina yang baru saja tuntas melahap semangkuk bakso pedas itu, tampak kegirangan menerima kekalahannya. Berbeda dari Glea yang kini terus mengeluh pada kelima sahabatnya untuk membebaskan dirinya untuk tidak usah menghabiskan kuah bakso tersebut.

"Sumpah ya gila, udah deh gue gak mau nerusin makan!" rengek Glea. Tetapi tetap saja kelima sahabatnya itu tak mengizinkan. Biar bagaimanapun peraturan tetap peraturan. "Sumpah si, kalian bener-bener tega!" Glea kembali memberontak. Yang kemudian diikuti tawa sahabat-sahabatnya.

"Ayo Glea semangat!" Aruna lagi-lagi memberi dukungan.

"Hore akhirnya gue bisa ngeprank Mas Rayhan dan Mas Rycard." Suara kebahagiaan Audina kembali terlontar. Hal ini membuat sahabatnya menyidik heran.

Glea yang masih sibuk menghabiskan pun ikut menatap Audina sinis. "Dasar Udin! Lo sengaja kalah kan kali ini, biar samaan kayak gue?!"

Sementara orang yang ditanyai hanya manggut-manggut sambil tertawa kecil. Dan, itu semakin memperkuat argumen dari masing-masing bahwa kali ini Audina sengaja mengalah. Streta hanya menggeleng pasrah, tak tahu lagi dengan apa yang sahabatnya itu rencanakan.

"Oke, gue selesai," ucap Glea, mulutnya masih berusaha mengunyah. "Ah sialan, gue bakal ngusilin tiga cowok dong."

"Iya Gle. Lo kan yang kalah terakhir." sambung Aline mencelos. "Em, sekarang kita tentuin siapa aja yang bakal jadi sasaran buat Glea prank."

Terlihat keenam gadis itu kembali berpikir. Siapa kira-kira cowok yang masuk dalam daftar prank dari Glea kali ini. "Plis jangan Hilmi atau Arsya lagi! Kalau bisa ke yang kelas dua belas aja. Mereka kan bentar lagi pada lulus tuh." Glea menawar.

"Gak bisa Gle, lo harus prank Hilmi sama Arsya kali ini, gak mau tahu!" protes Aline galak.

Tak lama sebuah kata setuju dari keenam gadis itu pun yang langsung memenuhi telinga gadis yang bernama Glea itu. Membuat Glea tak ingin mengomentari atau memberontak lagi. Dia setuju saja.

"Em, kalau gue gak usah dipilihkan ya. Gue udah nemu calon orang yang mau gue prank." Audina menyeringai.

"Lah itu lo si udah ketebak," selidik Aline sinis.

"Terserah lo deh! Sini mana ponselnya. Gue kan yang menang." Maura memaksa, dan tak perlu berdebat terlalu lama bagi Maura untuk akhirnya bisa meraih ponsel Audina.

Begitu juga ponsel Glea, kini telah berpindah pada genggaman Aline. Dan kini, saatnya tersisa Aruna yang siap melakukan aksi perayaan kemenangannya pada Streta Alrisa Marganya. "Mana ponsel lo?" tanya Aruna.

Gadis itu ragu untuk kali ini. Tapi, ini resikonya. Bahwa hal yang harus dia lakukan adalah menerima kekalahan. "Emang lo mau ngeprank siapa?"

"Biasa," jawab Aruna tanpa menoleh. Ia masih sibuk mengotak-atik ponsel Streta.

Streta mendengus kesal. Jika kalah, maka sasaran prank paling utama yang sahabatnya incar adalah Gavin Nikola Leonardo. Dan ini sudah keberapa kalinya dia harus menjalani aksi prank murahan itu pada kakak kelasnya. "Tunggu, kalian pada gak bosen apa ngusik Kak Gavin?" Streta mendengus kesal. "Lama-lama gue kasihan sama dia deh."

"Bacot lo Ncess!" Aruna yang masih sibuk mengetik pada ponsel Streta kini berkomentar. "Terlepas dari semua itu, lo seneng kan?"

Streta malas jika Aruna sudah mulai mengoceh. Ya, dia juga suka pada Gavin Nikola Leonardo. Itu alasan mengapa dia selalu mendebat jika tentang pria itu. "Bukan gitu Na, maksud gue kenapa kali ini gue gak nge-prank ke sasaran yang lain aja si?"

"Siapa?" Aruna menatap sinis sahabatnya, sementara yang lain mulai sibuk dengan kegiatannya. "Fayzan yang udah punya pacar dan masih ada satu tahun bersama, atau Arsya yang bau kencur itu?!"

Streta mengangguk pelan. "Mungkin, keliatannya mereka lebih menarik," katanya.

"Gak!" Aruna masih tetap pada ketetapan pertama. Lalu diam, menatap Streta yang tampaknya mulai kesal mendebat. "Eh Ncess, gue punya satu cowok yang sekiranya cocok buat dijadiin sasaran prank chat lo."

"Siapa?" Streta malas menanggapi.

"Kenan Aksa Rajendra."

También te puede interesar

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
5.0
405 Chs

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · Adolescente
5.0
275 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS