Hans pun menutup panggilan telepon yang dilakukan, kemudian mengalihkan perhatian kepada Cynthia, istri tersayang. Mereka berdua saling bertatapan, karena merasa topik yang dibahas memang tentang anak mereka, Ai-Ling.
"Pao Puei, zhen me yang?" tanya Hans dengan nada serius.
Cynthia terdiam sesaat. Wanita bertubuh ramping itu merasa, bahwa apa yang dikatakan ole Tony, telah memengaruhi pikiran yang tadinya ingin mengajak sarapan, namun sekarang beralih ke arah percakapan yang lain, tepatnya diskusi.
"Lao Kong, kalau menurut ngai, sebaiknya kita sarapan saja dulu, supaya bisa berpikir jernih. Ngai belum bisa mengambil pendapat, karena hal ini bukan memengaruhi satu atau dua tahun, akan tetapi selamanya." Cynthia menjawab dengan lembut.
"Ya, ngai pikir benar juga usul nyi, Lao Po. Karena, kita memang seharusnya makan dulu, baru melanjutkan topik ini. Sungguh, ngai juga kaget, tapi memang hal ini tak bisa dilakukan sekarang," ucap Hans bijak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com